Nganjuk.MENARA MADINAH.Com,Berdirinya Komunitas Pegiat Literasi Nganjuk(Kopling) tanggal 14 Februari 2019 lalu tak lepas dari kiprah Heru Widayanto atau lebih populer dengan nama pena Heru Sang Amurwabhumi
Sang Amurwabhumi adalah gelar dari tokoh Ken Arok dalam sejarah.Nama tersebut sengaja dipakai karena ia mengidolakan sosoknya ,seorang kaum sudra(rakyat jelata) yang mampu kesewenang-wenangan penguasa.Heru Sang Amurwabhumi merupakan founder Kopling bersama 3 penulis Nganjuk lainnya yaitu Winarto Sabdo,Agus Heru Widodo,dan Novarina D.W
Mas Heru(sapaan akrab Heru Sang Amurwabhumi) yang lahir di Dusun Sugih Waras,Mlorah,Rejoso,Nganjuk pada 14 Oktober 1979 mulai gemar menulis cerpen dan puisi sejak ia duduk di bangku SMPN 4 Nganjuk .Saat itu,ia yang hobi menonton wayang kulit dan traveling sejarah memanfaatkan secara maksimal majalah dinding di sekolahnya.
Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman hidup,skill menulis karya sastra Mas Heru yang merupakan alumni SMKN 2 Nganjuk semakin terasah dan matang.
Tahun 2016,Mas Heru yang kini tinggal di Dusun Tunggul,Klagen,Rejoso mulai memberanikan diri untuk mengikuti kontes penulisan cerpen.
Kesuksesan mulai menghampiri Mas Heru di tahun 2018 dimana ia menjadi juara ke-2 dalam Lomba Menulis Cerpen Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Jejak Publisher.Prestasi Mas Heru kian melejit dari waktu ke waktu .Namun ia tetap rendah hati dan terus belajar serta rajin mengikuti berbagai perlombaan menulis cerpen dan puisi.
Ikhtiar lahir dan batinnya pun membuahkan hasil yang menggembirakan dengan menjadi pemenang dalam sejumlah kompetisi menulis seperti Juara Harapan I Sayembara Bunga Tunjung Biru 2019, Pemenang Kompetisi Menulis GP Ansor-Ditjen PAI Kemenag RI 2020,Juara I Lomba Cipta Puisi Nasional T-Zone Publisher 2020,Juara I Kompetisi Cerpen Se-Jawa Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Universitas Ronggolawe Tuban 2020,Cerpenis terpilih Platform Indonesia Kemendikbud RI 2019,Cerpenis terpilih Kemenparekraf RI 2020 ,dan Emerging writer di Ubud Writers & Readers Festival.
Dari sekian banyak kontes penulisan cerpen yang ia ikuti dan ia juarai ,event di Bali yaitu Ubud Writers & Readers Festival 2019 adalah yang paling mengesankan baginya.
“Di ajang festival sastra internasional itu,saya bangga menjadi wakil Nganjuk dan bisa berkumpul dengan sastrawan,seniman,budayawan,dan aktivis kemanusiaan negara-negara luar dari 5 benua.
Dalam bidang penulisan ,juara pertama Lomba Cerpen Tingkat Nasional MJS Publisher 2020 itu banyak terinspirasi dan ngefan dengan penulis Kang Damar Shasangka,Pak Langit Kresna Hariadi ,dan Cak Makinuddin Samin yang ketiganya selama ini konsisten dalam mengangkat tema sejarah dan sufisme Jawa.
Saat ini,kesibukan Mas Heru sebagai penulis bisa dikatakan cukup padat dengan menjadi kontributor tetap (wiradesa) di Harian Bernas dan sedang menyelesaikan sebuah novel sejarah,kumpulan cerpen,dan buku kumpulan puisi.
Di akhir interview dengan jurnalis media on-line ini,penulis cerpen Ki Ageng Wanabaya,Maha Pralaya Bubat ,dan Setangkup Kabut Untuk Everdina itu berbagi tips supaya sukses dalam menulis antara lain: Perbanyaklah membaca agar asupan gizi kita sebagai penulis senantiasa terpenuhi.Sebab nutrisi seorang penulis itu adalah membaca .Selanjutnya,berkumpullah dengan orang-orang yang sepaham,dalam arti orang-orang yang memiliki visi dan misi sama dalam kepenulisan sehingga semangat untuk belajar akan tetap terjaga.
#BroJ#4112020