Pondok Pesantren Jagasatru adalah salah satu pondok yang terletak di Kelurahan Jagasatru Kota Cirebon, Pesantren Jagasatru didirikan oleh Habib Syekh bin Yahya, yaitu ulama kharismatik kelahiran Palimanan. Berikut ini kisahnya:
Pondok Pesantren Jagasatru Cirebon menjadi tempat persembunyian para ulama. Menurut Pengurus Santri Busyheri Yusuf, terdapat sebuah gua yang digunakan para ulama untuk bersembunyi baik kala penjajahan Belanda maupun Jepang di Cirebon.
Para ulama yang bersembunyi di gua itu tak bisa ditemukan oleh musuh. Menurut Busyheri itu tak lepas dari karomah Habib Syaekhoni atau dikenal Habib Syekh yakni pendiri Ponpes Jagasatru.
“Para ulama bersembunyi di sini yang menampung habib Syekh, Wallahualam bagaimana sampai bisa tidak terlihat. Ungkapnya
Menurutnya gua tersebut berada persis di bawah bangunan yang kini menjadi madrasah di Ponpes Jagasatru, sebagaimana kata Jagasatru yang memiliki makna menjaga dari musuh, padepokan yang dibuka oleh Habib Syaeikhoni dan kemudian menjadi pesantren, pernah diganti nama dari pesantren Alif menjadi Pesantren Jagasatru.
“Bahkan dulu Jagasatru dijatuhi bom pesawat tentara Jepang, tapi bomnya ngga ada yang meledak Jagasatru tetap aman,” Ungkapnya Busyheri
Jagasatru mulanya hanya sebuah padepokan mengaji agama. Pendirinya Habib Syaekhoni bin Abu Bakar bin Yahya yang lahir di Palimanan pada 1890 dan wafat pada 1964. Habib Syekh pun menikahi dengan Ruqoyyah yakni seorang putri dari patih kesultanan Kanoman Cirebon.
Setelah sempat menetap di Makkah selama lima tahun yakni sejak 1920, Habib Syekh pun kembali ke Cirebon.
Pada tahun 1925, Habib Syekh mendirikan sebuah rumah bilik sederhana, sebuah surau untuk mengajar ilmu agama dan konon tanahnya merupakan pemberian dari kereton. Setiap malam, Habib Syekh kerap mengajar anak-anak mengaji atau santri kalong, sedang pada Jum’at dan Minggu ia memberikan pengajian umum kepada masyarakat.
Habib Syekh pun mulai memperbesar surau di Jagasatru pada 1940. Listrik baru bisa dirasakan para santri pada 1943, sebelum itu para santri menggunakan lampu sentir untuk penerangan. Pondok Pesantren Jagasatru pun semakin berkembang terutama setelah pembangunan yang terus dilakukan sejak 1956. (Isn)
Gambar : Habib Syekh bersama santri saat mengajar ilmu agama.