Tradisi Panjang Jimat Keraton Kanoman sebagai tanda memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Cirebon – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Keraton Kanoman Cirebon menggelar tradisi panjang jimat pada Kamis malam (29/10/2020).

Acara ini berupa arak-arakan benda pusaka peninggalan Wali Songo di Cirebon, Jawa Barat. Tradisi panjang jimat ini diawali dengan permohonan mandat dari Pangeran Patih Muhammad Qodiran kepada Sultan Kanoman, Muhammad Emirudin di bangsal Jinem Keraton Kanoman.
Usai mendapatkan mandat, Pangeran Patih Muhammad Qodiran memimpin prosesi ritual panjang jimat sebagai puncak peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan mengenakan jubah berwarna keemasan, Pangeran Patih Muhammad Qodiran melakukan ritual tradisi panjang Jimat.

‘Panjang Jimat’, Tradisi Arak Pusaka di Keraton Kanoman Cirebon.
Benda-benda pusaka berusia ratusan tahun ini dibawa oleh abdi dalem dan diarak dari bangsal Jinem keraton menuju Masjid Agung Kanoman yang berjarak 500 meter.

Sejumlah benda pusaka peninggalan Wali Songo yang berupa alat-alat untuk melaksanakan proses kelahiran diarak. Benda-benda pusaka berusia ratusan tahun ini dibawa oleh abdi dalem dan diarak dari bangsal Jinem keraton menuju Masjid Agung Kanoman yang berjarak 500 meter. Prosesi ini menggunakan alat penerang seperti lilin berukuran besar.

Puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Keraton Kanoman Cirebon diharapkan dapat menjadi momentum untuk menggali ilmu yang baik sehingga keberkahan serta syafaat dari Nabi Muhammad SAW bisa didapatkan.

“Tradisi panjang Jimat diakhiri dengan melaksanakan Pembacaan Maulid Albarjanji dan Doa bersama di Masjid Agung Kanoman pada Kamis malam. Makanan yang dibawa dibagikan untuk keluarga keraton, abdi dalem serta masyarakat sekitar keraton serta warga mengikuti tradisi panjang jimat,” (Isn)