SIDOARJO – SMP PGRI 1 Buduran memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tanggal 12 Rabiul Awal 1442 H yang bertepatan dengan hari Kamis, 29 Oktober 2020 secara virtual melalui link you.tube.
Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, maka disiasati kegiatan tetap dilaksanakan, meski sebelumnya harus rekaman terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya. Tanpa menghadirkan peserta didik ke sekolahan. Peserta didik cukup mengikuti dari rumah saja.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd mengatakan, dengan peringatan hari besar agama secara virtual merupakan solusi di masa pandemi Covid-19. “Kegiatan seperti ini bertujuan untuk meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia warga sekolah. Sebagaimana tema yang kami ambil. Meneladani Rasulullah Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah,”katanya.
Menurutnya, para peserta didik yang muslim (beragama Islam) diwajibkan untuk mengikuti tayangan konten you.tube Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SMP PGRI 1 Buduran.
Selanjutnya foto mengikuti kegiatan dan membuat resume, serta mengirimkannya kepada wali kelas masing-masing.
“Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini juga dibarengkan dengan syukuran selesainya rehab ruang guru,”ujarnya.
Pada saat rekaman di Musholla As Syukur SMP PGRI 1 Buduran, Selasa (27/10/2020) menghadirkan semua pendidik dan tenaga kependidikan. Dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Acara dipandu oleh MC Ustadzah Murfa Azizah, S.Sos.I. Dibuka dengan pembacaan Surat Al Fatihah. Qiroat Alqur’an oleh Ustadz Abdul Munif. Sari tilawah oleh Ustadzah Aslihatul Fatimah. Salawat dipimpin oleh Ustadzah Jam’iniah, S.Sos. I.
Maudhatul hasanah Hikmah Maulid oleh Ustadz Sutomo, S.Pd. Penutup dan doa oleh Ustadz Choirul Anam.
“Alhamdulillah, kegiatannya sukses. Barokalloh,”ujar Ustadz Abdul Basir, S.Ag, ketua panitia.
Ustadz Sutomo, S.Pd pada awal ceramahnya menyampaikan bahwa rasa syukur warga SMP PGRI 1 Buduran juga diwujudkan atas selesainya pembangunan Musholla As Syukur. Dengan bersyukur nikmatnya ditambah. Jika kufur akan diancam mendapat siksa yang berat.
Dalam maudhatul hasanahnya, Ustadz Sutomo mengajak umat Islam meniru akhlak Rosulullah Nabi Muhammad SAW.
“Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia ini mempunyai misi memperbaiki akhlak. Baik akhlak ketika ibadah kepada Allah maupun akhlak kepada sesama manusia,” jelasnya.
Dimulai dari menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka. Sebagaimana termuat dalam Alqur’an Surat Tahrim ayat 6.
“Contohnya sejak dulu orang-orang Jawa sudah menerapkan akhlak Nabi Muhammad SAW. Jika bicara harus baik/benar. Jika tidak bisa bicara baik, sebaiknya diam,”ujarnya.
Harus pula disyukuri, Nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil ‘alamin. Sebagai wasilah/perantara keselamatan manusia.
Pada akhir ceramahnya, Ustadz Sutomo kembali mengingatkan tentang hikmah Maulid dan sedekah. “Dalam Alqur’an Surat Al Baqarah disebutkan penggambaran lipatan pahala/kebaikan sedekah, bahwa jika kita menanam padi akan tumbuh menjadi 7 tangkai. Masing-masing tangkai berisi 100 butir. Jumlahnya menjadi 700 butir. Allah akan mengembalikan kepada kita lebih dari 700 kebaikan. Itu bedanya matematika Allah dengan matematika manusia,”jelasnya.
(Koesmoko, Humas SMP PGRI 1 Buduran)