Kunjungan Dandim Mojokerto ke Puri Surya Majapahit Trowulan

Kunjungan Dandim Mojokerto di Puri Surya Majapahit Trowulan Mojokerto.

Tanggal 15 September 2016 Dandim Mojokerto kunjungan ke Puri Surya Majapahit Trowulan dengan mobil dinasnya. Dandim Mojokerto tiba di gerbang Candi bentar Puri Surya Majapahit Trowulan di sambut langsung Hyang Brahmaraja XI, Dipuri Surya Majapahit Trowulan Mojokerto dengan bangunannya masih corak lama dengan batu bata merah tua,sangat alami serta dilengkapi pendopo agung dengan megahnya. Pendopo agung Puri Surya Majapahit sangat bersih sehabis dibersihkan oleh pasukan tempur Kodam V Brawijaya .

Dandim Mojokerto dan komandan Raider Mojokerto melihat kasunyatan tanda tangan kepala Badan intelejen Negara di sertifikat profesional Award Raja Majapahit Nusantara.

Untuk menelusuri Puri Surya Majapahit Trowulan benar benar nyata melewati jembatan cor bale kambang yang megah Puri selatan, sambil melirik kebersihan Puri yang di bersihkan pasukannya, sangat memuaskan. Jembatan bersih tak ada selembar daun tergeletak.

Selanjutnya Dandim Mojokerto melihat batu nisan Bung Karno pendiri RI penggali Pancasila harga mati, Sri Brahmaraja Wilatikta XI, Dandim, Komandan Raider Mojokerto dan Staf kodim Mojokerto berhenti sejenak di depan untuk mengheningkan cipta mengenang Bung Karno sang pendiri RI, candi dan nisan Bung Karno terlihat kinclong dibersihkan oleh pasukan tempur Kodam V Brawijaya selanjutnya Dandim melanjutkan masuk kampung tua Majapahit tidak ada kemewahan bangunan masa kini melainkan keemasan masa lalu yang di sebut swarga loka alam nirwana. Sebelum masuk kekampung tua Majapahit di Puri Surya Majapahit Trowulan Mojokerto Hamengku utama memberi kenang kenangan berupa majalah kasunyatan ” Independen Majapahit ” majalah yang nyata,shoheh,ilmiah tak terbantahkan.

Dandim masuk ke alam Majapahit betulan, ” Ya ampun benar benar swarga loka ini “. Rumah Mbah Budho yang asli mendapat perhatian serta melihat peninggalan bersejarah berupa lesung Kahuripan yang menarik.

Benar benar mengagumkan warga Kodam V Brawijaya untuk menikmati kampung tua Majapahit yang ayem tentram kertoraharjo sekali. Hyang Brahmaraja XI tidak henti hentinya memberikan penjelasan kepada Dandim Mojokerto beserta Stafnya . Perkampungan Tua Majapahit di Puri Surya Majapahit Trowulan benar benar swarga loka alam nirwana yang sempurna lengkap candi termegah di dunia,sawah,hutan,tegalan,dan tata boga menghijau menyejukkan mata hingga menyedut jiwa kejaman ke emasan yang pernah ada.

Asli kampung tua andalan pariwisata dunia, hiasan sangkar sangkar ayam jago seolah era ayam Wuruk masa ke emasan Nusantara.

Benar benar konstruksi Majapahit rumah besar dengan tiang sebelas ini, sungguh mengagumkan daya tahannya seolah olah abadi, Tutup kuda kuda bawahnya keropos menandakan keaslian bangunan belum tersentuh tangan tangan kemodernan,”Bukan main,tidak ada duanya”.
Sebuah pelestari budaya yang tidak ada duanya dipermukaan bumi kebutuhannya tanpa rekayasa. Diluar negeri di restorasi diberi zat kimia pengawet dll rekayasa ini benar-benar asli.

Rumah leluhur ibu tiang 11 sangat mengagumkan jadi kebanggaan Kodam V Brawijaya, Kemudian Dandim Mojokerto meninjau Candi Majapahit termegah di dunia benar benar maha karya Adi luhung keemasan yang masih ada,dari bukti-bukti peninggalan yang ada memang Candi ini dulu memang ada, ini adalah kemunculan kembali juga pemerintah memunculkannya dengan membuat rumah rumah Majapahit biarpun berbahan modernan tapi mencerminkan massa lalu jaman keemasan yang hilang. Melihat dalam Candi kokoh kuat bisa bertahan ribuan tahun kedepan untuk anak cucu Kodam V Brawijaya seperti candi candi yang ada biarpun sudah tidak sempurna lagi, inilah mewakili yang Candi maha sempurna lengkap dan termegah di dunia, stil bata merah Majapahit yang pemerintah sendiri membuat rumah rumah bata merah Majapahitan candi ini melengkapi dengan maha sempurna tentang jaman keemasan Majapahit Nusantara yang di pelopori Hyang Brahmaraja XI Raja Majapahit Nusantara massa kini dengan nyata.
Betul betul megah bukan main hebatnya keagungan setana leluhur keemasan dan ini pantas sekali,sebagai maha karya nyata simbul Kodam V Brawijaya yang pantas diacungi jempol ketradisionalan pembuatan tanpa menggunakan striker besi modern tapi tapi bambu seperti jamannya.

Totok Budiantoro

Koresponden MM.com