Oleh : yahya aziz.
Tidak terasa hampir satu bulan lebih, para mahasiswi program studi PAUD FTK UINSA mengikuti program PLP 2 ( Pengalaman Lapangan Persekolahan ) di RA Darunnajah Keloposepuluh Sidoarjo mulai 19 Agustus – 14 Oktober 2020.
8 mahasiswi bimbingan kami ( Yunita Anggereni, Ismawati, Mira Fata Reginata, Mutiara Ramadhan, Sonya Oppie Andaresta, Annisa Fitri Anggraini, Vivi Andriani dan Diajeng Ristinia Melynda ) mereka punya kesan yang mendalam selama praktek mengajar di R A Darunnajah keloposepuluh Sidoarjo.
Para mahasiswi kami banyak mendapatkan ilmu pengetahuan tentang ke-PAUD an. Bagaimana cara mengajar anak anak RA yang baik dan efektif, hubungan guru dengan wali murid dan tata kerja administrasi sekolah.
Sebagai pembimbing DPL, kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Amrini Rosyidah selaku kepala madrasah dan seluruh guru guru pamong : Ibu Sri Muhandayani, Ibu Siti Khudzaifah, Ibu Susi Indrawati dan Ibu Nuril Ashofiyah atas pendampingan bersama mahasiswi kami dalam pembelajaran luring, daring dan kunjungan ke rumah rumah siswa selama satu setengah bulan lebih.
Selasa 13 Oktober mulai pukul 08.00-12.00 adalah acara pelepasan mahasiswi. Diawali dengan acara pembukaan, sambutan sambutan oleh dosen DPL, kepala madrasah, guru pamong dan perwakilan mahasiswa.
Presentasi laporan PLP 2 oleh ananda Yunita Anggereni dimulai dengan penyambutan oleh kepala madrasah dan guru pamong, proses pembelajaran baik dari Daring maupun luring, pembuatan RPP, media, strategi pembelajaran dan lain sebagainya.
Dalam sambutan kami sebagai pembimbing DPL : kami mengucapkan banyak terima kasih kepada kepala madrasah RA Darunnajah yang mau menerima mahasiswi kami dan mohon maaf apabila selama praktek mengajar di madrasah ini peserta didik kami banyak kesalahan. Dan memberi motivasi spiritual kepada para calon guru guru paud dan Guru guru Darunnajah ….Menjadi guru itu berat, apalagi mengajar anak-anak kecil. Disamping mampu membuat RPP, media harus mempunyai sifat-sifat sabar, ikhlas dan penuh humoris serta telaten. Dan guru guru itu bisa sabar di sekolah, tapi kadang kadang tidak bisa sabar di rumah. Guru mampu mendidik anak orang lain, tapi kadang juga tidak mampu mendidik anak sendiri…. Disinilah dibutuhkan introspeksi diri bagi guru.
Acara ditutup dengan doa dan dzikir bersama sama : Dzikir istighfar, sholawat nabi, doa nabi Yunus, tahlil serta ditutup dengan doa dan sholawat tibbil qulub.
Acara selanjutnya ramah tamah, pemberian kenang-kenangan dan salam perpisahan. Tidak terasa hampir semua mahaisiswi mahasiswi beserta guru guru pamong meneteskan air mata. Ini bukan perpisahan tapi hanya pelepasan, bisa jadi secara fisik jauh, insha Allah secara hati masih bisa berkumpul lagi… Begitu kata Kepala Madrasah…..
Semoga RA Darunnajah Keloposepuluh Sidoarjo, tambah maju lembaga pendidikan nya… tambah barokah dunia akhirat…. alfaatihah…
Barakallah……
#Penulis tetap menara Madinah com#