Berbagi Ilmu Kehidupan Di Bandara Juanda

Oleh : Yahya Aziz.


Sudah 5 x kami diundang (2019-2020) mengisi kajian keagamaan untuk berbagi ilmu kehidupan di kantor otoritas bandara Juanda Sidoarjo. Berbagai acara keagamaan berupa : halaqah, seminar, kajian duha sebagai bentuk motivasi spiritual kepada para karyawan dan karyawati yang bertugas mengatur lalu lintas udara pesawat yang leanding maupun take off.
Materi kajian spritual yang kami sampaikan berjudul : BUKANLAH…..
Materi ini adalah uraian ceramah agama Habib M. Quraisy Shihab, pakar tafsir ternama Indonesia penulis buku : SECERCAH CAHAYA ILAHI HIDUP BERSAMA AL-QUR’AN. Yang diterbitkan oleh MIZAN 2007.
Nasehat nasehat itu adalah:
1. Kemenangan Bukanlah Segala Sesuatu, tapi Tekad Untuk Menang Adalah Sesuatu Yang Terpenting Dari Segala Sesuatu.
Apa maksudnya ? Untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari, jangan sampai menang dengan curang. Buat apa seorang pejabat ingin meraih jabatan nya dengan curang. Raihlah dengan cara yang elegan, halal dan tidak ambisius.
Biasanya banyak pejabat stress, bisa jadi dulu untuk meraihnya dengan jalan tidak halal. Sehingga ketika memasuki masa pensiun tidak kuat, sehingga mengalami depresi akut dan terkena penyakit modern yang sulit untuk bisa disembuhkan baik medis maupun non medis.
Raihlah cita cita mu dengan prosedur mulia, maka keberkahan akan kau dapatkan setiap saat. Semoga….
2. Kesabaran bukanlah kesediaan menerima apa yang sedang terjadi, tetapi ia adalah tekad untuk meraih apa yang diinginkan.
Nasehat ini adalah menganjurkan untuk meraih kesuksesan dalam cita cita kehidupan diperlukan sifat sabar, ulet, telaten, dan bekerja keras. Tentu saja ada tantangan dan hambatan yang dihadapi nya. Biasanya kesabaran banyak mendatangkan hambatan diantaranya adalah : cacian, hinaan, di-bully, dan fitnah serta berita hoax.
Orang yang kuat hati nya tidak akan menghiraukan ucapan orang lain….dia akan terus maju berjuang untuk mencapai cita-cita nya.
3. Keberagamaan bukanlah apa yang Anda ketahui, tetapi ditandai apa yang Anda amalkan.
Maksud dari nasehat ini adalah tolok ukur keberagamaan seseorang bukan hafal Al-Qur’an dan hadits nabi, gelar akademik tertinggi atau pakaian bersurban.
Tetapi tolok ukur keberagamaan seseorang terletak pada akhlak luhur mulia nya. Tutur katanya, suka menolong sesama, tidak suka mencaci dan berdamai sesama manusia walaupun beda suku, agama dan golongan.
Banyak orang yang hafal Al-Qur’an, tetapi prilakunya lebih keji dari iblis, seperti Abul muljam hafidul Qur’an yang membunuh sayyidina Ali ketika shalat subuh.
Banyak orang yang bersurban, tapi suka bikin hoax, memfitnah dan mencaci orang, seperti Abu lahab dan abu Jahal.
4. Kekuatan bukanlah kemampuan mengalahkan seseorang, tetapi kemampuan mengendalikan hawa nafsu.
Banyak orang mengira yang kuat itu adalah ahli karate dan silat, tapi kata nabi itu hanya sebatas fisik. Tetapi mampu mengendalikan hawa nafsu itulah orang yang kuat dan selamat dunia akhirat.
Dari kuatnya iman dan taqwa, maka seseorang enggan untuk korupsi, enggan untuk berselingkuh…. itulah orang yang kuat versi Nabi Muhammad Saw.
5. Yang engkau genggam bukanlah milikmu, milikmu adalah kebajikan yang engkau persembahkan sesama manusia.
Boleh jadi Anda memiliki uang banyak, harta melimpah, jabatan tinggi, gelar akademik tertinggi…tapi jika Anda belum melakukan untuk maslahah bersama, Anda termasuk orang yang merugi.
Apapun yang kau miliki jika kau persembahkan untuk sesama manusia, itulah milikmu.
Khoirunnaas anfauhum linnaas…. sebaik baiknya manusia adalah bermanfaat untuk yang lainnya….
Niatkanlah Anda bekerja di kantor otoritas bandara Juanda untuk negara, SEMANGAT MELAYANI SESAMA sebagai tabungan akhirat kelak….
Barakallah….
Penulis Dosen FTK UINSA, penulis tetap menara Madinah com dan buku Ranah Kehidupan Dalam Al-Qur’an dan hadits nabi.