Lencana dan Panji ” Pasukan Balapati Chakrabuana ” Keraton Pakungwati Caruban Nagari Cirebon Trah Padjadjaran.

 

Oleh : H. Jaya Suwirja

 

LENCANA DAN PANJI “PASUKAN BALAPATI CAKRABUANA” KERATON PAKUNGWATI CIREBON
“Sabda Pandhita Raja” Ingsun Sri Raksabuana Kusuma (Kiageng Macan Putih) Drs. H. PC. Muhammad Muslim MP (Raja Caruban Nagari Ke-8) Ing KERATON PAKUNGWATI Caruban Nagari Cirebon Trah Padjadjaran, mengumumkan secara resmi bahwa LENCANA dan PANJI “PASUKAN BALAPATI CAKRABUANA” sebagai Pasukan Perang KERATON PAKUNGWATI Caruban Nagari Cirebon Trah Padjadjaran adalah berlambang PEDANG DZULFIKAR milik Sayyidina Ali bin Abi Tholib dan berlambang AUFAQ, RAJAH dan ASMA berbentuk SINGA GURUN sebagai “Gelar Prajurit Perang” yang disandang Sayyidina Ali bin Abi Tholib dan Kalimat yang bertuliskan bahasa Caruban dengan menggunakan huruf Arab Pegon: bagian atas berbunyi PASUKAN BALAPATI dan bagian bawah berbunyi CAKRABUANA dan sekelilingnya dibentengi dengan garis melingkar berbentuk CAKRABUANA “SAIFI ANGIN” dengan kekuatan Arah Mata Angin yaitu: TIMUR, BARAT, SELATAN, UTARA, BARAT DAYA, BARAT LAUT, TIMUR LAUT dan TENGGARA, yang mengandung Makna Filosofi Kekuatan Alam yang dahsyat.
Bentuk LENCANA dan PANJI PASUKAN BALAPATI CAKRABUANA ini hasil laku lampah spiritual dan hasil realis ulang yang dilakukan oleh Sri Raksabuana Kusuma (Kiageng Macan Putih) Drs. H. PC. Muhammad Muslim MP (Raja Caruban Nagari Ke-8), yang telah dibuat dan diciptakan sejak bulan September tahun 2019 M. dengan kekuatan Indra, Cipta, Rasa dan Kersa yang hasilnya seperti gambar tertera dibawah ini dan pasukan ini anggautanya terdiri dari para santri yang berilmu tinggi yang diambil dari berbagai Pesantren (Perguruan ilmu beladiri) yang ada, PASUKAN BALAPATI ini dimasa pemerintahan Pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati mereka sangat disegani dan ditakuti lawan, karena pergerakannya mirip seperti Pasukan Siluman yaitu bisa datang secara tiba- tiba dan bisa lenyap dalam sekejap.
Semoga dengan penjelasan ini dapat bermanfaat agar anak cucu kita jangan sekali- kali melupakan sejarah dan peradaban para leluhurnya “JAS-MERAH” terimakasih.