Lusia Angga Kusuma,S.Pd Guru Inspiratif Dari SLB Santi Kosala Mastrip Nganjuk

Nganjuk.menaramadinah.com.Idealnya,seorang guru harus selalu kreatif untuk menemukan terobosan baru guna mendapatkan hasil ( out-put) yang maksimal dalam proses Kegiatan Belajar dan Mengajar yang melibatkan pendidik dan peserta didik.
Seperti Ibu Lusia Angga Kusuma,S.Pd ,seorang guru inspiratif di Sekolah Luar Biasa Santi Kosala Mastrip Begadung,sebelah selatan SMPN 4 Nganjuk.
Alumni SMAN 3 Nganjuk 2003 dan Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA 2008 itu mengajar di SLB Begadung pada jenjang SMA LB Kelas XII (Tuna Rungu) sejak November 2008.Untuk menarik perhatian para peserta didiknya yang merupakan Anak Berkebutuhan Khusus(ABK) supaya dapat menyerap materi pelajaran dengan lebih mudah dan menyenangkan,Ibu Lusi yang lahir di Bangkalan 28 Agustus 1984 rajin membuat lirik lagu
Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) dengan aplikasi Tik Tok dan videonya diunggah pula di akun media sosialnya.
Hasilnya signifikan dan menggembirakan,para peserta didiknya menjadi lebih enjoy belajar dan mudah memahami SIBI.Rekan-rekannya sesama guru SLB menyambut positif tentang kreativitas Ibu Lusi dan minta dikirimi video-videonya sebagai bahan pembelajaran mengingat tidak semua guru di SLB menguasai Sistem Isyarat Bahasa Indonesia.
Mengenai keputusan pilihan Ibu Lusi menjadi guru di SLB ,hal tersebut merupakan sebuah panggilan jiwanya yang peduli dengan pendidikan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus dan ortu Ibu Lusi juga mendukung kariernya .Apalagi Ibu Lusi terlahir dari keluarga guru,ayahnya(alm.Mudji Hartono,S.Pd) adalah seorang pendidik dan pernah menjabat sebagai kepala sekolah di SDN Lantek Barat II Bangkalan,Madura.
Disamping menjadi guru SLB Santi Kosala Mastrip Begadung,istri dari Yemmy Miqenro,SH( Pegawai Pengadilan Negeri Nganjuk) itu juga memiliki aktivitas dan kesibukan yang cukup menyita banyak waktu ,pikiran dan tenaga namun semuanya dijalani secara ikhlas karena itu adalah amanah seperti menjadi pengelola PAUD Taman Creative Ganung Kidul Nganjuk,memiliki Yayasan Pendidikan Taman Creative di Mungkung Rejoso,menjadi asesor PAUD dan narasumber Diklat Dasar PAUD.
Selama menjalani profesinya sebagai guru SLB,Ibu Lusi merasa nyaman sebab ilmu yang ia peroleh di bangku kuliah dapat tersalurkan dengan tepat dan ia ingin memberikan kontribusi sebanyak mungkin bagi Anak Berkebutuhan Khusus demi kemanfaatan hidup.
“Menjadi guru di SLB adalah suatu tantangan ,maka guru harus berkemampuan khusus dan senantiasa menggali kreatifitasnya”, ujarnya dengan bersemangat.
Kesulitan yang dihadapi dalam mengajar di SLB adalah ketika peserta didiknya mengalami hambatan dalam berkomunikasi total dan mengalami autis atau tuna grahita ,maka penanganannya harus ekstra dan memerlukan pengawasan khusus sesuai level ketunaannya.
Selebihnya guru perlu bekerja sama dengan berbagai pihak agar kebutuhan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus dapat terpenuhi secara maksimal.
” Kunci utama menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus adalah kesabaran,ketelatenan,memahami karakter tiap anak yang berkebutuhan khusus dan mempunyai ilmu dibidangnya agar tidak salah penanganan,”pungkas guru SLB Santi Kosala Mastrip Nganjuk yang selalu berpenampilan rapi dan modis ini.@ Bro J 17082020.