Dirgahayu RI ke 75 : KH. Hasyim Muzadi : Mengisi Kemerdekaan Indonesia Dengan Mencintai Sesama Anak Bangsa

Oleh : yahya aziz


Di saat hari kemerdekaan RI ke 75 ( 17/08/1945-17/08/2020 ) bangsa kita diuji dengan pandemi virus CAVID 19 CORONA. Tidak ada kemeriahan acara pesta lomba antar anak anak, hampir semua anak bangsa merenung bertafakur apa yang kita sumbangkan untuk bangsa kita INDONESIA.
Mari kita renungi nasehat nasehat dan motivasi dari almarhum KH Hasyim Muzadi tentang Islam rahmatan Lil alamin, kebersamaan, pancasila, kerukunan umat beragama, pendidikan, kebhinekaan dan wawasan kebangsaan.
Nasehat-nasehatnya beliau dalam buku ISLAM SEJATI, ISLAM DARI HATI adalah :
1. Negara ini tidak boleh dirusak dengan menjadi NEGARA AGAMA, karena di Indonesia ada BANYAK AGAMA.
2. Orang yang pintar perlu benar, orang yang benar juga perlu pintar agar tidak diakali oleh orang yang pintar. Namun, orang pintar tanpa benar, dia akan merusak dirinya dan lingkungan nya dengan kepintaran nya.
3. Problematika tersulit umat Islam di seluruh dunia adalah memfaktakan iman menjadi ketakwaan, bunyi ajaran menjadi tingkah laku. Ini yang paling berat.
4. Ada orang yang beranggapan kalau ke ARAB ARABAN itu berpahala. Padahal sama saja, baik ARAB atau NON ARAB, kalau rusak sama saja.
5. Pada tahun 1983 para ulama Sunni menegaskan bahwa NKRI itu sudah final. Sehingga kita tinggal mengisinya saja. Terimalah wadah nya, pakailah mekanisme yang ada untuk pelaksanaan syariat, tetapi dalam konteks NKRI. Ini amanah mereka.
Jadi tidak perlu teriak teriak penegakan syariat, langsung saja zakat, sholat, mendirikan madrasah, Pesantren atau yang lainnya, selesai.
6. Pancasila tidak akan diagamakan dan agama tidak akan dipancasilakan. PANCASILA hanya pintu gerbang untuk masuknya SEMUA AGAMA membangun INDONESIA.
7. Kadang kadang isi Islam itu tidak ada di negara Islam, tetapi ada di negara yang bukan Islam.
8. Agama dan negara itu saudara kembar, tidak boleh dipisahkan. Agama itu juga pokok, karena ia perikehidupan kita di dunia dan akhirat. Karena itu, agama harus dilindungi dan dijaga oleh kekuasaan. Maka dari itu tidak boleh membawa agama menabrak negara, atau menggunakan negara untuk melemahkan agama syariah nabi Muhammad Saw.
9. Ulama ulama dahulu ( Wali SONGO ) pekerjaan nya mengislamkan orang kafir, la sekarang kerjaannya malah membidah bidahkan, mengkafir kafirkan orang yang sudah Islam.
10. Materi (dakwah, mengajar ) itu penting, tetapi kalau cara membawakannya salah dan keliru maka dia akan gagal. KEGAGALAN ITU BUKAN KARENA MATERINYA, MELAINKAN KARENA CARANYA.
11. Sekalipun NU dan Muhammadiyah itu berbeda dalam FURU’ ( cabang) bahkan IBNUL FURU’ ( ranting ), tetapi wawasan keummatan, wawasan kebangsaan dan wawasan kenegaraan nya sama.
12. Hadrotussyeh KH.Hasyim Asy’ari ikut mendirikan Republik Indonesia, begitu juga KH. Achmad Dahlan juga ikut mendirikan Republik Indonesia, pahlawan Nasional ada di kedua pihak. Mereka tahu jerih payahnya bagaimana membawa Islam di tengah kebhinekaan yang luar biasa. Bertemu dan bersatunya kedua organisasi ini banyak yang tidak suka.
13. Urusan yang tidak terkait dengan syariat, lakukan bersama sama, namun urusan yang terkait dengan syariat, aqidah, prinsipnya adalah LAKUM DINUKUM WALIYADIN…( bagimu agamamu, agamaku )
14. Menurut KH. Ahmad Shidiq menempatkan negara dengan ideologi sendiri “PANCASILA” ini IJTIHADI bukan POLITIS, silahkan pakai untuk selama nya.
15. Dasar penempatan Pancasila sebagai dasar ideologi negara adalah MIITSAQUL MADINAH, piagam Madinah tahun 2 H, ini adalah piagam yang paling orisinil untuk demokrasi dan kemanusiaan.
Selamat hari kemerdekaan RI yang ke 75, mari kita mengisi kemerdekaan Indonesia ini dengan mencinta persatuan sesama anak bangsa apapun suku, agama, ras dan golongan etnis kita.
Khusushon almarhum Kyai Hasyim Muzadi…lahul faatihah….
Barakallah…
17/08/2020
Y A…. penulis menara Madinah com