Menjadi Guru Itu Panggilan Jiwa ( Dari PGMI & PAUD UINSA UNTUK BANGSA)

Oleh : Yahya Aziz

Hampir setiap dosen FTK yang mengajar di jurusan PGMI & PAUD ini gembira sekali, disamping seluruh isi kelas mahasiswi, materi kuliah yang diajarkan, pasti ada waktu untuk praktek menyanyi dan menari bersama sama.
Maklum kedua jurusan ini adalah mencetak calon calon guru madrasah ibtidaiyah ( MI ) dan guru TK atau R A.
Kami yakin hampir setiap dosen yang mengajar di kedua jurusan ini selalu memotivasi JADILAH GURU YANG BAIK. Guru MI dan RA yang dicintai oleh murid muridnya. Guru disamping menguasai teknologi pembelajaran modern, lengkap perangkat pembelajaran nya ( RPP, media, PTK dan strategi pembelajaran ) harus juga mempunyai kecerdasan spiritual : sabar, ikhlas, tidak emosional dan murah senyum.
Itulah guru yang sempurna, sesuai dengan hadits nabi Muhammad Saw :
انما بعثت معلما
“Sesungguhnya aku di utus ke dunia ini sebagai seorang GURU”
Ya itulah Rasulullah, sosok guru yang ideal. Sosok PENDIDIK ROBBANI yang berkarakter, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik yang menanam benih cinta sebelum mengajar, menganggap siswanya sebagai saudara atau anaknya sendiri.
Itulah guru sejati, guru ideal, Rasulullah Saw lulusan MADRASAH ILAHIAH menjadi guru pertama dalam sejarah Islam dan menjadi teladan bagi guru masa kini.
Dalam pandangan Musthofa Aththohhan dalam buku nya Attarbiyyah Al-Islamiyah, bagaimana metode Rasulullah Saw dalam mendidik anak-anak ? Ada 11 kepribadian Rasulullah Saw sebagai pendidik :
1. Sangat mendorong kegiatan belajar mengajar.
2. Berbelas kasih lagi penyayang.
3. Lemah lembut kepada murid
4. Menghargai hak setiap orang tanpa padang bulu
5. Pendengar yang baik dan rendah hati kepada orang yang bertanya
6. Berbicara dengan jelas
7. Memilih cara yang paling cocok bagi pribadi murid
8. Tidak membedakan para murid muridnya
9. Mengajarkan pelajaran secara bertahap
10. Membalas kejahatan dengan kebaikan
11. Membuka potensi bakat sahabat dan murid muridnya.
Kesebelas kepribadian Rasulullah dalam mendidik anak-anak, kami yakin ini menjadi teladan seluruh para dosen FTK dalam rangka mengajar dan mendidik calon calon guru terutama calon calon guru MI dan RA.
Ya, menjadi guru itu adalah PANGGILAN JIWA, dalam bahasa kami nilai ijazahmu bukan hanya secarik lembaran kertas, tapi Anda diterima untuk mengajar di sekolah, itu adalah penghargaan yang luar biasa. IJAZAHMU ADALAH PENGABDIAN MU di masyarakat.
Beberapa hari yang lalu, kami sempat wawancara dengan Agustin istiqlaliah alumni Tarbiyah 1999, di kabupaten Blitar hampir 75% guru guru MI nya berasal dari alumni FTK UINSA.
Begitu juga banyak alumni PGMI dan PAUD sebelum lulus wisuda mereka sudah mengajar disekolah masing-masing. Diantara mereka yang alumni PGMI adalah :
Ustadzah Silicha Sofiyatul Ulfa, S.Pd di sekolah dasar Islam Roudlotul Jannah pepelegi Sidoarjo. Begitu juga Ustadzah Fitriyah, Uci Nurhayati, Miftahul Khusnah, Yusril Lukluatul masukan, Aulia Chaca Firdausi
Adapun diantara alumni PAUD adalah Ustadzah Siti Karomah di KBTK alwahyu Surabaya, Ustadzah Rizka Isnaini di PGTK anak solih Sukodono Sidoarjo, Ustadzah Ririn Indrawati di di KBTK keraton Krian Sidoarjo, ustadzah Aghnina Firrohmah di PGRA Hasanuddin dan ustadzah Syifaul adhimah di alvenver school Surabaya. Benar benar ilmu mereka bermanfaat.
Jazakallah Gus Sihabudin, Gus Sulton Mas’ud beserta Bu nyai Mukhoyyaroh dan Bu nyai Ratna sebagai pendekar program PGMI DAN PAUD Bersama teman teman yang ikut memajukan dan mengembangkan jurusan.
Dari PGMI PAUD Uinsa maju bersama untuk mencerdaskan bangsa….
Tulisan ini kami hadiahkan kepada seluruh alumni PGMI dan PAUD yang berjuang di sekolah nya masing-masing…
Barakallah…
Y A : Dosen FTK UINSA, penulis tetap menara Madinah com.