Inovasi Tidak Harus Menghabisi

Blitar -Menara Madinah.com.Baru-baru ini pemerintah banyak melakukan terobosan atau inovasi terkait upaya memutus mata rantai wabah covid 19. Banyak sektor yang harus segera di benahi agar roda ekonomi terus tetap jalan salah satunya dengan meluncurkan program TUXODEVATION (Tutorial Exhibition Display of Innovation) yakni sebuah konsep aplikasi belanja online drive thruu dengan memadukan tehnologi modern dalam proses jual beli.

Konsep itu memang bagus karena antara penjual dan pembeli di permudah dalam proses transaksinya, pertanyaanya mungkinkah konsep itu di terapkan pada pasar tradisional?. Karena dilihat dari pedagang yang ada di pasar tradisional sangatlah beragam latar belakangnya baik pendidikan, usia, serta kemampuan dan pengetahuan tentang tehnologi tanpa bermaksud ” merendahkan” kemampuan pedagang pasar tradisional. Kita juga harus ingat ciri-ciri pasar tradisional adalah adanya transaksi tawar menawar antara penjual dan pembeli, barang yang di jual umumnya keperluan memasak,dapur,dan rumah tangga dan yang paling penting harga relatif murah dan terjangkau dari segala lapisan masyarakat karena harga pokok penjualan tidak di bebani dengan macam- macam cost maupun pajak atas barang tertentu, kita juga bisa menawar suatu barang dan banyak barang yang kita dapat sudah pasti lebih fresh karena di dapat langsung dari petani. Namun begitu pasar tradisional juga mempunyai banyak kekurangan salah satunya barang dan jasa yang di tawarkan sangat terbatas karena bergantung dari hasil kekayaan alam, packing/ kemasan yang kurang menarik dan juga tidak ada standart baku dalam pengukuran nilai suatu barang.

Mungkin akan lebih tepat bilamana inovasi program terkait pasar tradisional di fokuskan pada pengenalan proses pengemasan yang menarik, strategi promosi, distribusi barang dan permodalan bukan menghilangkan atau bahkan menghabisi ciri khas suatu pasar tradisional yang udah ada sejak ratusan tahun silam.
Moch Agus Slamet SE MM Pembina LP KPK Blitar yang juga Tim Dewan Pengupahan Kabupaten Blitar menambahkan pendapat dari Anton Husein SE, mengingat setiap 4 bulan sekali turun ke pasar tradisional guna menggali informasi harga kebutuhan pokok untuk penetuan Upah minimum, memang mendapati situasi pasar tradisional juga terkesan kumuh sehingga minat pembeli akan menurun dengan asumsi tempat sudah kumuh apa lagi yang di perdagangkan.
Demikian Moch Agus SE. MM yang akhir – akhir ini giat menjadi Konsultan Bisnis Anti Aging dengan tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat mengakhiri wawancara dengan awak media
Anton H jurnalis citizen MM.Com