Umar Efendi : Dokter Meninggal Dunia di Era Covid 19 Tak Boleh di Sholati

Meninggalnya seorang dokter di Gresik kini jadi kontroversi. Karena tidak boleh di sholati. Kepala Desa yang memerintahkan. Karena dianggap masuk kategori PDP Covid 19. Sementara keluarganya ingin menshholati. Karena tidak ada bukti buat terkena Covid 19. Berikut ini menurut keyakinan Umar Efendi atau Gilang Aduwidya Jurnalis Citizen.

MBOLANG ” SUMPAH DEMI ALLAH DEMI ROSULULLAH “bukan Karena Covid mereka Jadi Janda & Anak Anak Yatim. ( warga PERUM GKB YOSO WILANGON kecamatan Manyar Gresik)

Sebagai seorang petualang / Pengembara kemanusiaan tak mungkin kejadian ini saya biarkan begitu saja atas peristiwa meninggalnya seorang dokter hilmi Wahyudi yg ditolak jenazahnya untuk dibawa pulang dan tidak bisa disholati di Musholla Besar Depan Rumah Almarhum hanya Karena keputusan Seorang Kepala Desa Yosowilangon Kecamatan Manyar Gresik dengan Alasan PDP covid.19 tanpa bisa menjelaskan dasar bukti surat kalau beliau kena PDP covid.19 dan saya berkeyakinan 100% atas isyaroh yg saya dapat bahwa dr.Hilmi Wahyudi meninggal karena penyakit diabetes dan Gagal Ginjal disebabkan kelelahan sbgai dokter umum RS.MABBAROT MWC NU & RS.FATMA MEDIKA Gresik yg bertugas di Garda depan menangani pandemi Covid.19 dikota Gresik.

Dan Catat ini.. Sampai Detik ini pun Saya yakin bahwa keputusan kepala desa Yosowilangon sangat tidak beralasan karena telah melancangi keputusan Pihak RS .IBNU SINA GRESIK yg memperbolehkan jenazah dibawa pulang dan disholati oleh keluarga Almarhum.

Demi ALLAH – Demi ROSULLULLAH. Saya katakan Secara Mata Batin dan Firasat saya dr.Hilmi Wahyudi Bukan Karena Covid.19 .

Senternya berita dr.Hilmi wahyudi meninggal karena Covid begitu cepat dan tidak sedikit yg percaya karena keadaan dr.Hilmi wahyudi dimakamkan secara protokol covid.19 dipemakaman Umum GKB yosowilangon Manyar Gresik

padahal Faktanya yg terjadi karena penolakan Jenazah oleh warga , sehingga istri Almarhum minta tolong ke temannya di dr.Ibnu Sina agar suaminya di MANDIKAN dan disholati diRumah sakit dan dimakamkan .

Karena meninggalnya beliau ditengah pandemi maka yg terjadi pemakaman seperti protokol covid.19.

Di hari ke 7 tepat meninggalnya Dokter Hilmi warga sekitar tetap dilarang untuk takziah dirumah beliau karena keputusan kepala Desa yg ngotot harus menunggu Hasil Swab yg khabarnya bisa sampai 2 minggu.

Ditengah” kondisi seperti ini saya sarankan agar adik Icha (8th) dan Adek felix (10 th) dan Angel ( 12 Th) untuk dibawa kepelumpang Tuban demi meringankan beban istri Almarhum yg betul betul dalam kondisi stress berat dimana sudah ditinggal oleh suaminya ditambah lagi keputusan kepala Desa Yoso wilangon seperti seorang rezim yg melarang warganya takziah
Pada hari ke 7
Alhamdulillah keluarga Almarhum mulai dibantu oleh warga jl.Madiun I / 10 dgn membelanjakan kebutuhan pokok harian yg telah dikoordinir oleh pak Jurman selaku RT.05.RW.06 yg sebelumnya sudah yakin dan mengerti kalau pak hilmi bukan covid tapi karena riwayat penyakit lamanya.

Tepatnya kemarin senin 8 Juni 2020 jam 14.00 WIB saya mengunjungi icha , Felix dan Angel putra putri dr Hilmi wahyudi (Almarhum) di desa Plumpang Tuban untuk mendengarkan curahan hati dan berkenalan dgn suasana ceria, dari hati kehati sebagai metode tepat dan cepat untuk hilangkan kecemasan dan ketakutan pasca meninggalnya Ayah mereka yg saya dapatkan dalam metode hypnoterapy.

Om..Kenapa ayah ngk bisa dibawa pulang dan disholati di musholla depan rumah ya om? ,tanya Felik dgn begitu polosnya.

Karena Ayah felix sudah pulang ke Syurga jadi tidak perlu pulang dan sholat lagi di Musholla ,” Jawabku singkat.

Om..kenapa ayah meninggalkan icha? Tanya sikecil icha cantik..

Ayah bukan meninggalkan icha ..tapi ayah sedang mendo’akan di syurga…ayoo aminkan…
Semoga Ayah Bahagia dan kerasan Di Syurga ..Aamiin

Semoga Icha.,felix dan Angel
Kalau jadi kyai/ustadzah yg pintar Ngaji..Aamiin..
Kalau jadi Dokter yg jujur…Aamiin
Kalau jadi Hakim yg adil..Aamiin
Jadi Anak Anak Yg berilmu…Aamiin
Jadi Anak anak yg pandai Beramal…Aamiin
Jadi Anak yg sholeh / sholihah..Aamiin
Yg sayang mama …aamiin…

Bersambung…