NEW NORMAL vs ABNORMAL

Blitar -Menara Madinah.com. -Belakangan ini sering kita dengar istilah New Normal, Lalu apakah devinisi dari New Normal itu sendiri?…
Kali ini saya akan mencoba menjawab secara sederhana. New Normal adalah kembalinya tatanan kehidupan baru yang di dalamnya mencakup aturan,prinsip,pola pikir,perilaku yang tidak normal menuju perubahan yang normal, atau lebih tepatnya kita “kembali”/ back to normal. Kita bisa lihat dan rasakan mungkin kemarin kita hidup serta gaya dalam keadaan abnormal.

Sebagai gambaran untuk membuka fikiran kita terkait AbNormal saya ambil contoh, Ketika kemarin kita mau makan ayam goreng ( kentuky) kita membeli atau makan di sebuah outlet atau gedung yang megah dengan simbol “M” serta brand kelas wahid yang terkenal. Kita rela merogoh kocek misal 50.000/ porsi hanya untuk mengejar serta pengakuan sebuah gengsi. Padahal harga untuk nasi ayam goreng standartnya adalah 15.000/ porsi dengan rasa dan porsi yang hampir sama. Artinya harga itu naik hampir 100% . Sadarkah kita bahwasanya kita bukan membeli produk ayam gorengnya tetapi membeli brand serta “pengakuan” yang lebih mengutamakan kepuasan atau gengsi saja, kita sebagai pembeli di ” paksa” untuk membayar yang seharusnya itu kewajiban mereka dengan di tambahkan kedalam produknya sehingga menjadi mahal. Inilah yang saya maksud Abnormal dimana kondisi mental kita “menganggap” sesuatu itu nyata dan kita butuhkan “melebihi” kebutuhan dasar kita sendiri hanya demi untuk mendapatkan pengakuan serta sebuah gengsi.

Dengan adanya New Normal kita seperti di terapi secara psikis sehingga bisa menimbulkan efek kejut dan tersadar bagi kita semuanya, Kita jadi bisa berfikir ulang betapa rapuh dan tak berdayanya kita dalam menghadapi kehidupan sosial kita kemarin karena di perbudak ke butuhan ” halusinasi” merasa seolah-olah kita semua bisa beli hanya demi sebuah gengsi dan sensasi.

New Normal diharapkan bisa mendorong mindset dan merubah perilaku untuk kembali berfikir bahwasanya TUHAN memberi kita berdasarkan kebutuhan sesuai dengan kemampuan, bukan berdasarkan atas keinginan.(Anton Husin)
Anton jurnalis citizen MM.Com