Oleh : Ahmad Bajuri
JELANG Ramadan 1441 ini, saya senang mendapatkan beberapa kabar baik dari Makkah, khususnya dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
1. MASJIDIL HARAM DIBUKA: Raja Salman memperbolehkan sholat tarawih di dua masjid suci, yaitu Masjidil Haram, Makkah dan Masjid Nabawi, Madinah.
Walaupun diperbolehkannya tersebut dengan syarat ketentuan, namun setidaknya hal ini mewakili keinginan umat Islam seluruh dunia agar dua masjid tersebut tetap dipakai ibadah.
2. TARAWIH 13 ROKAAT: Sholat tarawih benar-benar dilaksanakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan jumlah 13 rokaat, terdiri dari 12 rokaat 6 kali salam dan 1 rokaat dengan 1 kali salam dan doa qunut.
Imam tarawih di hari pertama Ramadan ini adalah ketua imam besar Masjidil Haram, Syech Abdurrahman Assudais, dan Syech Syuraim, bergantian.
Dalam sholat tarawih yg diikuti kalangan terbatas, yaitu para petugas keamanan, petugas kebersihan, para imam dan muadzin itu, Syech Sudais menyampaikan pidato singkat sebelum tarawih dimulai.
Pertama, Sudais mengajak umat Islam berdoa untuk diri dan keluarga msg2 agar terhindar dari corona.
Kedua, Sudais meminta semua umat mentaati pemimpinnya masing2 negara dalam upaya melindungi rakyatnya dari pandemi corona.
Ketiga, karena sholat tarawih dikurangi, mk hrs menambah ibadah lagi di rumah dg ibadah sunnah lainnya. Karena Rasulullah juga mmperbnyak ibadah selama Ramadan.
3. BENARKAH HAJI DITIADAKAN?
Ada kalimat penting dalam pidato singkat Syech Sudais pada awal tarawih hari pertama, Kamis malam (23/4/2020).
Syech Sudais menegaskan, bahwa penutupan Masjidil Haram untuk haji dan umrah adalah demi kebaikan. “Dan bagi orang-orang yang ingin mengunjungi masjid suci untuk haji periode ini, ingatlah bahwa Allah akan membalasnya, karena perbuatan dinilai berdasarkan niat,” ujarnya.
Mendengar kalimat ini, muncul tanda tanya besar dalam pikiran saya: BENARKAH HAJI TAHUN INI DITIADAKAN? Benarkah ini sebagai pertanda bahwa haji tahun ini ditunda atau dihentikan sementara?
Pertanyaan saya ini masuk akal karena Syech Sudais menyatakan, bahwa semua amal itu bergantung niat. Seakan-akan Syech Sudais ingin memberitahu para calon jemaah haji agar tidak perlu bersedih andaikan hajinya tertunda tahun ini. Karena niat saja, sdh dinilai pahala haji.
Semua masih menunggu perkembangan dan situasi. Apapun semoga Allah memulihkan keadaan seperti semula.