Oleh : Yahya Aziz
Sabtu kemarin kami jelaskan komitmen ketakwaan dalam berumah tangga 1 – 4. Ada pendapat menarik dari Dr. Abdul Malik Iskandar pakar ilmu sosiologi dari Makassar Sulawesi ada istilah KETAQWAAN DRAMATURGI,…( Taqwa semu, takwa fatamorgana) ketakwaan pasangan suami istri hanya dilihat pada waktu ramai. Padahal ketakwaan seseorang itu tolok ukurnya pada waktu sepi dan ramai.
Komtmen ketaqwaan suami istri di waktu sepi dan ramai inilah yang menjadikan keluarga harmonis baik di dunia maupun di akhirat.
Komitmen ketaqwaan berikutnya :
5. Tidak pantas antara pasangan suami istri saling menyakiti, menyakiti sesama pasangan berarti ingkar nikmat Nya dan sama menyakiti sang pencipta Nya.
6. Sesama pasangan suami istri harus ingat kematian ( Dzikrul maut), kalau ini sudah tercipta mulai awal, maka selalu mendorong melakukan virus kebaikan antar sesama suami istri.
7. Buah ketaqwaan pasangan suami istri adalah SAADATUT DAROINI… kebaahagiaan dunia akhirat, akan terangkat derajatnya… Dapat kasih sayang sesama manusia.
8. Kebahagiaan keluarga di dunia adalah ketenangan dan kebahagiaan di akhirat adalah keberuntungan masuk surga JANNATUN NAIIM…. Barakallah…
Semoga semua pendengar setia kami, pembaca buku buku kami dan artikel kami di menara Madinah com Keluarga nya dilindungi Allah SWT, NIKAH SEKALI SAMPAI AKHIR HAYAT yang mampu memisahkan hanya maut.
Sakinah dunia akhirat..Aamiin
Materi siaran radio Elvictor 93,3 FM
YA, penulis buku Taubatnya peselingkuh.