Sebutir Debu Covid 19 Corona ( mengubah derita jadi kekuatan)

Oleh : Yahya Aziz
Hampir sebulan ini pertengahan Maret- 15 April 2020 bangsa Indonesia menjadi korban sebutir debu Covid 19 Corona. Dari musibah ini akan terlihat lebih jelas antara orang yang tegar menerima musibah dengan orang yang mengeluh banyak meratapi nasibnya.
Orang yang beriman adalah orang yang menerima musibah CORONA sebagai pemberian Allah SWT yang tak layak diratapi lama agar bangkit lebih cepat, daripada orang yang tidak beriman, banyak mengeluh, mencaci, panik dan sangat syok, seolah olah tak pernah siap dengan musibah yang terjadi.
Mari kita belajar dari sejarah, Nabi Nuh beserta ummatnya pernah di lockdown oleh Allah di atas bahtera, sampai pemulihan nya menunggu keringnya bumi sambil bermunajat kepada Allah SWT 8 bulan ( 244 hari ). ( lihat tulisan kemarin di menaramadinah.com Hikmah lockdown Nabi Nuh as )
Allah SWT menyindir manusia bila diberi suatu kenikmatan mereka selalu mengadakan EOFORIA yang berlebihan dan menggelar kemewahan yang jauh dari rasa syukur.

Saat diberi penderitaan, yang terjadi bukannya introspeksi diri atas kejadian yang dialami : memperbanyak istighfar, bertobat dan kembali ke jalan Allah SWT.
Namun biasanya, mereka mengeluh, meratapi, saling nyinyir, menyalahkan dan pamer unjuk kekuasaan.
Mereka juga banyak yang cemas, panik dan depresi, karena selama ini pemuja HEDONISME ( hubbun dunya/kesenangan duniawi ) banyak KUFUR NIKMAT jauh dari Allah disaat diberi kesenangan dan penderitaan.
FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN….
( Nikmat mana dari Tuhanmu yang kau dustakan )
Kalau kita mau introspeksi diri, sebutir debu Covid 19 Corona ini yang menimpa manusia di seluruh dunia, akibat ulah mereka sendiri KESERAKAHAN MANUSIA, antar golongan manusia ingin menguasai dunia dengan menghalalkan segala macam cara.
Disaat manusia dunia ini kena musibah, mari kita sebagai muslim mukmin sejati, kita jadikan sebutir debu Covid 19 Corona ini dari penderitaan menjadi kekuatan, di antaranya adalah :
1. SELALU KHUSNUDDON ( baik sangka ) KEPADA ALLAH.
Bila derita musibah terus menimpa manusia jangan sampai punya pemikiran SUUDON (buruk sangka kepada Allah). Sebab salah satu tanda bukti orang yang HATINYA SAKIT DAN MATI adalah tidak menerima takdirnya Allah.
Bila kita selalu buruk sangka kepada Allah, hidup akan selalu menderita.
Kebahagiaan akan didapat oleh seseorang, apabila Allah SWT memberi musibah, dia berbaik sangka : ini adalah SKENARIO ALLAH untuk menguji dan mencintai hambanya yang sabar.
Allah berfirman :
INNAALLAHA MA’ASSHOOBIRIN
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
2. MENGUBAH SUDUT PANDANG
Mengubah sudut pandang bagi seorang muslim mukmin sejati adalah adalah belajar mengambil kisah nyata dari kisah nabi nabi terdahulu.
Kisah nabi Ayyub as yang diberi sakit kulit selama 30 tahun, kisah nabi Nuh as dan ummatnya yang lockdown di bahtera di atas laut selama 8 bulan. Kisah nabi Yunus di dalam perut ikan dalam kegelapan. Sehingga introspeksi di dalam pengakuannya sebagai hamba yang dlolim.
LAILA HAILLA ANTA SUBHANAKA INNII KUNTU MINALDDOLIMIN
Tiada Tuhan selain Engkau Maha Suci Engkau ya Allah sesungguhnya kami termasuk golongan orang yang dlolim.
3. MENANTI KEBAHAGIAAN
Inilah proses pembersihan hati yang kotor, mari kita introspeksi diri : berapa juz Al-Qur’an yang kita baca setiap hari ? Dengan peristiwa Corona ini, kita banyak waktu untuk membaca Alquran. Anda para suami yang super sibuk lupa istri dan anak, dengan peristiwa Corona ini anda punya waktu luang yang banyak untuk anak istri. Sambil berkumpul bersama, ibadah bersama sambil bermunajat semoga virus CAVID 19 Corona kembali ke alam nya.
Hanya Allah yang mampu menghilangkan nya.
4. ANGGAP SAJA UJIAN YANG RINGAN DARI ALLAH SWT.
Ujian yang kita alami sekarang ini tidak sebanding dengan musibah yang dialami para nabi dan ummatnya.
Dalam Al-Qur’an surat almulk ayat 2 disebut :
LIYABLUWAKUM AYYUKUM AHSANU AMALAA
(untuk mengujimu siapa yang terbaik amal perbuatannya )
Benar kata ulama ulama sepuh Kepanikan, Kecemasan seseorang itu setengah munculnya sebuah Penyakit. Maka obat mujarab virus Covid 19 Corona ini, disamping usaha lahiriah yaitu Mencuci tangan, Menjaga kebersihan, Memakai masker, jaga jarak dan memperbanyak makan sayuran dan vitamin, ada juga usaha IHTIAR BATIN yaitu :
AKEH DZIKIRE LAN OJO SUMPEG….
(banyak dzikir dan jangan panik )
Mudah diucapkan, tapi kadang sulit diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Tausiyah sederhana sangune turu radio Elvictor 93,3 FM
Surabaya, 15/4/2020

Y A : penulis buku Ranah Kehidupan Dalam Al-Qur’an dan hadits.