Oleh : Drs. Macmud Suhermono, M.Si, M.S.com
Bagi orang Jawa, frasa ini sudah sering kali didengar, namun tidak banyak yang memahaminya. Jika dijabarkan, sangkan berarti asal muasal, paran itu tujuan, dan dumadi mempunyai arti menjadi. Jadi, yang dimaksud Sangkan Paraning Dumadi adalah pengetahuan tentang asal muasal dan tujuan hidup seorang manusia. Pemahaman ini juga menegaskan mengenai “Dari mana manusia berasal dan kemana ia akan kembali.”
Sering kali tradisi mudik saat Lebaran Idul Fitri, dipahami sebagai pengejawantahan dari falsafah “Sangkan Paraning Dumadi” yakni, setelah setahun bertebaran di muka bumi, lalu kembali ke mudik ke kampung halamannya, yang merupakan tempat asalnya.
Namun dengan merebaknya wabah Covid-19 ini, tampaknya perlu pemaknaan ulang dari konsep “Sangkan Paraning Dumadi”. Sebab, mulai saat ini hingga mungkin Lebaran nanti (kalau penyebaran Covid-19 belum usai), kita semua diharapkan tidak mudik. Karena dikhawatirkan akan menularkan virus corona ke orang tua atau saudara-saudara di kampung halaman. Dalam kalender masehi, Puasa Ramadan akan dimulai pada tanggal 24 atau 25 April dan Idul Fitri sekitar tanggal 25 Mei 2020.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah memutuskan perpanjangan status Keadaan Tertentu berlaku selama 91 (sembilan puluh satu) hari, terhitung sejak tanggal 29 Februari 2020 sampai dengan tanggal 29 Mei 2020 atau setelah Lebaran.
Jadi.. Gak bisa mudik dong?..
Ya gak lah.. Di rumah saja..he he
Yok opo dulur..