MERAMAL NASIB

Oleh: Musthofa Zuhri

 

“Kerja keras adalah meramal nasib yang paling masuk akal”ujar sang pemberi petuah ditelevisi.

Ungkapan tersebut, membuat aku memikirkan terlalu lamal. Dan alhirnya aku berkesimpulan apa yang ia ungkapkan adalah benar, sesuai dengan kata “man jadda wa jada” siapa yang sungguh-sungguh maka hasilnya akan lebih baik. dan ini juga akfivalen dengan konsep futuristik, dimana menatap masa depan dengan dinamika hidup yang harus dimenejmen sesuai bandul kehidupan.

Sehingga bagi manuesia normal, melakukan rancangan atas nasib adalah penting, bukan memelototi garis tangan ansich…

Bagi sebagian pihak. Garis tangan adalah pengantar nasib masa depan. Namun sebagian yang lain ia hanya sebatan guratan dari hiasan tangan.

Hal itu ditegaskan oleh sang pengatur nasib sebagai berikut

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.Ar-Ra’d:11)

Ayat ini mengajarkan bahwa ketika harus melakukan kerja kerja futuristik dengan ragam dan langgam langkah, bukan berpangku tangan. Sehingga ketika seseorang sedang diuji atau tertimpa suatu masalah, maka harus melakukan ihtiar dengan berupaya untuk berubah dengan berbagai perubahan dan inovasi diri ! Mulailah untuk mencari jalan, nanti Allah yang akan memberi jalan terbaik.

Jangan menunggu mukjizat datang dari langit untuk menyelesaikan masalah dan merubah kondisi kita.

Diatas semua itu, jangan lupa taqdir Tuhan. Apa saja usaha dan kerja keras yang kita tunaikan, haruslah selalu dibarengi dengan kekuatan yang Maha dari segala Maha. Dan oleh karena itu, berdoa adalah kekuatan yang ampuh untuk mengiringi taqdir yang hendak Tuhan berikan.

Dengan demikian Rumusan yang logis dalam menjumput Nasib adalah ihtiar, berdoa dan ahirnya menyerahkan apa yg ada pada kehendak Nya. Itulah tawakal, yakni menaruh optimisme dg garis tebal pada Tuhan dengan kesadaran penuh untuk menggerakan jiwa dan raga pada ramalan nasib sehabis kerja keras. Bukan diam berpangku tangan menunggu segalanya turun dari langit..

Selamat menjumput nasib dengan ramalan yang sesungguhnya…kerja keras, berdoa, taqdir dan tawakkal …

Wallahu a’lamu bishowab..

Pagi indonesia…