Pagi ini mendengar kabar Bapak A Latief Wiyata meninggal dunia. Semoga Allah Swt menerima segala amal kebaikan dan mengampuni segala dosanya, amin ya robbal alamin.
Semasa hidupnya, Bapak A Latief Wiyata sangat tekun melakukan kajian tentang Madura. Sudah banyak karya yang telah dihasilkannya, salah satu karya yang monomental adalah tentang Carok, disertasi yang dibimbing langsung oleh budayawan dan antropolog terkemuka Indonesia dan Belanda yakni Prof Umar Kayam dan Prof PM Laksono, dan satunya lagi Prof Hub de Jonge.
Dalam proses bimbingan para Profesor itu, saya beruntung selalu menemani Pak Latief dan memperoleh akses untuk terlibat saling bertukar pikiran. Banyak hal yang saya dapatkan dari proses bimbingan keilmuan itu, terutama celah yang dapat diperdalam pada kajian berikutnya. Saya kemudian memperdalam celah itu dalam kajian tesis saya tentang blater Madura.
Proses kebersamaan yang intensif antara saya dengan Pak Latif, yakni tahun 1998-2003 yang kemudian melahirkan dua karya yang menjadi tonggak penting kajian tentang Madura. Saya menyebut dua buku ini, buku kembar dari konten dan konteksnya yang menandai kebersamaan kami.
Kabar duka pagi ini, sepertinya menguapkan rasa bahagia kemaren, saat buku blater saya memperoleh HAKI dari Kemenhukam.
Selamat jalan Bapak A Latief Wiyata…bahagia selalu dikeharibaan Ilahi Rabbi…
FB ABDUR ROZAKI
Yuristiarso