Madiun.menaramadinah.com,Gus Abdul Wahab Qolyubi Dahlan dari Pondok Pesantren Keringan Nganjuk mengisi pengajian Isra’ Miraj Nabi Besar Muhammad SAW di masjid “Baitul Muttaqin”,
Kedungrejo,Bandungan,Saradan,Madiun pada Minggu malam 22 Maret 2020.Kegiatan tersebut dihadiri bapak-bapak dan ibu-ibu jama’ah,tokoh agama,tokoh masyarakat setempat serta puluhan anggota Pagar Nusa.
Dalam ceramahnya sekitar satu setengah jam,Gus Abdul Wahab yang saat ini juga mengemban amanah sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Jam’iyyah Ruqyah Aswaja(JRA) yang merupakan bagian dari keluarga besar Nahdhlatul Ulama menyampaikan tentang sejarah peristiwa Isra’ Miraj Nabi Besar Muhammad SAW yang terjadi sepeninggal istri beliau yaitu Siti Khadijah dan pamannya ,dimana nabi kita diperjalankan Allah SWT dalam waktu satu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina.Kemudian dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha yang berada di langit ketujuh,didampingi Malaikat Jibril,untuk menerima perintah sholat wajib 5 waktu.Sebelumnya Rasulullah telah melaksanakan shalat ,namun jumlah rakaatnya berbeda .Hakikatnya dalam peristiwa yang luar biasa itu Allah SWT menunjukkan sebagian dari tanda-tanda kebesaranNya pada Nabi Muhammad SAW sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Isra’ yang artinya:”Maha suci Allah,yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Perjalanan yang penuh pelajaran (ibrah) tersebut terjadi atas kehendak Allah,bukan atas kehendak nabi.
Sebagian besar ahli tafsir berpendapat bahwa Isra’ Miraj terjadi satu tahun sebelum beliau hijrah.Hal itu menyebabkan sahabat Abu Bakar mendapat gelar Ash-Shidiq ,sebab dia membenarkan apa yang dialami nabi dalam Isra’ Miraj,sementara orang-orang yang lain sulit menerimanya.
Poin penting berikutnya dari ceramah Gus Abdul Wahab adalah beliau mengajak kita semua supaya meningkatkan mutu ibadah wajib kita,khususnya sholat sebagai tiang agama yang dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.Tipsnya adalah jangan terburu-buru dalam sholat,nikmati dan resapi tiap ayat yang dibaca dan pahami arti dari do’a -do’a yang ada dalam gerakan sholat.
Di akhir mauidhoh hasanahnya,beliau mengijazahkan sholawat Thibbil Qulub dan do’a tolak bala’ untuk jama’ah yang hadir untuk menyikapi penyakit corona/covid-19 yang sedang marak agar semua terhindar darinya,mendapat pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT lewat washilah shalawat dan do’a.
Kontributor:Bro J