Hindari Pertemuan Langsung Rapat Koordinasi Via Teleconference

 

Banyuwangi, 23 Maret 2020-Taat pada SOP protokol kesehatan terkait upaya preventif serangan mahluk tak kasat mata, Covid-19, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan rapat koordinasi via teleconference. Rapat koordinasi membahas seputar tugas dan tanggung jawab kepala SMA, SMK dan PKLK negeri di wilayah kerja Cabdindikwil Banyuwangi selama kondisi darurat lockdown Covid-19 di wilayah Jawa Timur. Diketahui bahwa sekolah ditutup sementara waktu mulai tanggal 16 Maret s.d. 4 April 2020. Sebagai alternatif penyelenggaraan PBM (proses belajar mengajar) di kelas dialihkan ke pola pembelajaran jarak jauh atau BJJ. Dukungan teknologi digital model pembelajaran E-Learning via internet sudah memadai.
Tidak hanya KBM yang ditutup, kegiatan yang bersifat kerumunan tidak diizinkan, misalnya perpisahan siswa kelas XII, atau kegiatan lain yang berpotensi menjadi faktor penularan virus mematikan itu. Dalam kesempatan rapat koordinasi via alat cerdas itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Banyuwangi Drs, Istru Handono, M.Pd. memberikan pengarahan tentang kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Pertama tentang pemuduran jadwal UNBK dari tgl. 30 Maret s.d. 3 April menjadi 6 s.d. 9 April 2020. Kedua tentang pemunduran jadwal belajar mengajar jarak jauh sampai tanggal 4 April 2020. Ketiga hal terkait dengan penyelenggaraan KBM dan persoalan yang muncul di masing-masing sekolah. Keempat imbauan terhadap kesertaan ASN terhadap upaya preventif serangan Covid-19 dengan berbagai cara di lingkungan tempat tinggalnya.
Kacab Istu Handono, meminta seluruh jajaran Kasek mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan menghadapi serangan Covid-19. “jangan ada yang bersikap meremehkan karena daerah kita masih dalam kondisi free. Lakukan sekecil apapun untuk mencegahnya. Disiplin dalam menjalankan SOP yang ditetapkan oleh pemerintah. Bantulah tetangga kanan-kiri kita bisa dalam bentuk brosur, membagi gratis hand sanitazier, atau bantuan lain agar mereka sadar bahwa kita dalam keadaan ancaman bahaya.
Hampir setiap sekolah sudah proaktif dengan cara dan kreasi masing-masing. Memanfaatkan guru kimia, pada masing-masing sekolah membuat formula antivirus buatan sendiri. Ada yang herbal natural ada formula kimia mencampur alkohol dengan zat lain. Bahkan ada yang melakukan siaran keliling kampung-kampung seperti yang dilakukan oleh SMA N Bangorejo.
Prinsip, jajaran Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kab. Banyuwangi telah melaksanakan perintah dan imbauan pemerintah pusat maupun provinsi yang dikuatan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Acara rapat koordinasi via teleconference yang berlangsung 3 jam itu diakhir dengan ucapan terima kasih atas kinerja baik para kasek dan jajaran guru serta berdoa berharap agar kita dijauhkan dari segala bentuk marabahaya. MH. Rifai. Jurnalis Citizen Menaramadinah.com