Oleh : Dwi Yanto
Berbagi Ilmu (Sumber: “Buku Panduan Pencegahan Corona Virus: 101 Tips Berbasis Sains Yang Dapat Menyelamatkan Hidup Anda” Editor Wang Zhou MD dkk (Dari WA pimpinan)
Mengendalikan sumber infeksi COVID 19: 1.Ketika batuk atau bersin, pasien dengan penyakit pernapasan akut harus menutup hidung dan mulut mereka dengan lengan atau bahan lain (saputangan, handuk kertas, atau masker) untuk mengurangi penularan percikan.
2. Setelah
terpapar sekret pernapasan, segera bersihkan tangan, dan sering-seringlah mencuci tangan
dalam kehidupan sehari-hari.
Tindakan pencegahan pribadi sebagai berikut:
(1) Makan makanan yang seimbang, memastikan nutrisi yang cukup, dan menjaga
kesehatan mulut dapat membantu mencegah infeksi.
(2) Olahraga untuk meningkatkan imunitas.
(3) Berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan tetap bersemangat.
(4) Pastikan bahwa ventilasi dalam ruangan: ventilasi alami dan/atau menggunakan
kipas angin agar aliran udara lebih baik.
5) Bila ada, lakukan vaksinasi.
Saat ini, diyakini bahwa penularan melalui percikan pernapasan dan kontak adalah
rute utamanya, tapi terdapat risiko penularan fecal-oral. Penularan aerosol, penularan dari
ibu ke anak, dan rute-rute lainnya belum terkonfirmasi.
(1) Penularan percikan pernapasan: Ini adalah cara utama penularan kontak langsung.
Virus ditularkan melalui percikan-percikan yang muncul saat pasien batuk, bersin, atau
bicara, dan orang-orang yang rentan mungkin terinfeksi setelah menghirup percikan-
percikan tersebut.
(2) Penularan kontak tidak langsung: Virus ini bisa ditularkan melalui kontak tidak
langsung dengan orang yang terinfeksi. Percikan yang mengandung virus tersimpan di permukaan suatu benda, yang mungkin disentuh oleh tangan. Virus dari tangan yang
terkontaminasi mungkin terbawa ke saluran mukosa di mulut, hidung, dan mata orang
tersebut dan membuatnya terjangkit.
(3) Virus corona yang masih hidup terdeteksi dari tinja pasien terkonfirmasi, menandakan adanya kemungkinan penularan fecal-oral.
(4) Penularan aerosol: Ketika percikan-percikan bertahan di udara dan kehilangan
kandungan air, patogennya tertinggal dan membentuk inti percikan (yaitu aerosol).
Aerosol-aerosol ini dapat terbang ke lokasi yang jauh, mengakibatkan penularan jarak
jauh. Cara penularan ini disebut penularan aerosol. Belum ada bukti yang menunjukkan
virus corona baru ini dapat ditularkan melalui aerosol.
(5) Penularan dari ibu ke anak: Anak dari ibu yang terjangkit COVID-19 terkonfirmasi memiliki hasil positif ketika dilakukan tes usap tenggorokan 30 jam setelahlahir. Ini menandakan bahwa virus corona baru mungkin bisa menyebabkan infeksi
neonatal melalui penularan ibu ke anak, tapi penelitian dan bukti sains masih diperlukan
untuk mengonfirmasi rute ini.