Semua orang Indonesia mengetahui Presiden Soeharto ,namun tidak semuanya mengetahui para penasehat spiritualnya.Salah satunya adalah DR.KH.Ahmad Dasuki Adnan,SH,MA.Beliau dilahirkan di Indramayu,Jawa Barat tahun 1939. Berikut ini laporan Jarwoto Jurbalis Citizen.
Kyai yang beristrikan Nyai Hajjah Siti Fuaedah itu termasuk kategori”kyai tutur “sekaligus ” kyai sembur”.Dalam artian selain beliau piawai dalam menyampaikan nasehat-nasehat keagamaan untuk umat lewat pengajian ,beliau juga diberikan kelebihan oleh Allah untuk memberikan solusi spiritual(do’a) bagi masyarakat yang mengalami masalah kehidupan .Misalnya tentang problem jodoh,ekonomi dan karier/jabatan.Selebihnya ada juga yang ingin mendapat pengijazahan ilmu hikmah.Rumah beliau jarang sepi dari orang-orang yang ingin berkonsultasi dengan beliau yang punya sifat disiplin,gemar silaturahmi dan peduli dengan kehidupan orang-orang yang tidak mampu.
Sejak muda,beliau giat berdakwah dari satu lokasi ke lokasi lainnya dan telah kondang di Indramayu dan Cirebon.Tahun 1974,beliau menjadi guru agama sambil kuliah di IAIN Cirebon.
Perkenalan beliau dengan Presiden Soeharto terjadi secara tidak sengaja.Hal itu bermula saat sang kyai berceramah di Masjid Grogol,Jakarta Barat.Tanpa diduga,ada seorang utusan dari Presiden Soeharto yang meminta Kyai Adnan untuk mengobati putra presiden yang sedang sakit waktu itu,Mas Tommy ,usai mengikuti balapan mobil.Atas izin Allah,Mas Tommy sembuh tanpa berobat ke dokter.
Sejak saat itu,Kyai Adnan dipercaya sebagai guru spiritual Presiden Soeharto beserta keluarganya.
Selain memiliki ilmu penyembuhan metode energi ilahi,Kyai Adnan juga menguasai ilmu hikmah.Menurut putranya yaitu Ustadz Ahmad Zaini,ilmu tersebut dipelajari oleh beliau dari para ulama Tanah Jawa dengan tujuan menolong umat dan sebagai alat menjaga kehormatan dan keselamatan jiwanya.
Dikisahkan bahwa suatu ketika Kyai Adnan pulang dakwah dari Cirebon,beliau dicegat lima perampok ditengah perjalanan.Spontan saja Kyai Adnan turun dari mobil yang ditumpanginya dan berhadapan dengan lima perampok tak dikenal itu.Anehnya,mereka langsung gemetar ketakutan dan minta maaf pada Kyai Adnan.
Mengenai pendidikan,beliau punya pendapat yang menarik untuk dikaji .Beliau sering menjelaskan bahwa sistem pendidikan yang paling baik adalah pola pendidikan di pesantren.Apa alasannya? Pertama,pendidikan di pesantren tidak mudah terkontaminasi oleh lingkungan luar.Para santri wajib mukim.Kedua,dipondok pesantren jelas menguntungkan karena pendidikannya melingkupi dunia dan akhirat.
Hal itu ternyata bukan hanya retorika atau basa-basi saja dari beliau.
Kyai Adnan yang sejak kecil ingin meneruskan perjuangan Nabi Muhammad SAW dan melanjutkan pendidikan yang dirancang oleh wali sanga telah berhasil mendirikan Pondok Pesantren Al-Washilah di Jalan Kampung Baru No.20 RT.04/10 Kembangan Utara,Kecamatan Kembangan,Jakarta Barat mulai tahun 1988.Kyai Haji Ahmad Dasuki Adnan telah wafat.Ponpes yang beliau rintis dan telah dilengkapi lembaga pendidikan formal dari TK hingga Perguruan Tinggi serta stasiun TV dan stasiun Radio Al-Washilah dikelola oleh putranya dan para karyawan .Saat ini Ponpes Al-Washilah yang dulunya khusus untuk kaum dhuafa telah memiliki banyak santri dari berbagai penjuru nusantara.