Ditengah mewabahnya virus Corona (COVID 19) Pondok Pesantren Islamic Centre eLKISI Mojokerto, Jawa Timur membentuk Crisis Centre utamanya untuk menjaga para Santri, Ustadz dan seluruh keluarga besar pesantren, serta mengajak segenap Bangsa Indonesia untuk melakukan Taubatan Nasuha Nasional. Demikian disampaikan oleh KH Fathur Rahman Fadhil, Direktur eLKISI didampingi Wakil Direktur H. Ainur Rofiq, dan Kepala Pos Kesehatan Pesantren (poskestren) dokter Hari, dipandu oleh H. Hairul Warizin, di hadapan ratusan santri dan para Ustadz disiarkan (Selasa 17 Maret 2020) oleh eLKISI TV Channel (bisa diakses dengan antena parabola via satelit Palapa D frekuensi 4014 symbol rate 7200 polaritas H).
Para santri mendengarkan dengan seksama
“Kami berharap tim Crisis Centre bisa bekerja dengan baik untuk menjaga seluruh keluarga besar pesantren. Kami juga meminta pengertian orang tua, wali santri dan siapapun. Mohon untuk jangan dulu mengunjungi santri di pondok maupun mengirimkan barang selama kita siaga corona. Kenapa? Bisa jadi barang yang dikemas di rumah masih steril, tapi kita tidak tahu begitu berada di agen penitipan dan selama proses delivery apakah terkontaminasi virus atau tidak,” ujar KH. Fathur Rahman.
Terkait kunjungan, pesantren memberlakukan prosedur ketat, tidak memperkenankan para tamu masuk lingkungan pondok ataupun shalat di masjid pesantren. “Hal ini kami lakukan semata-mata untuk kebaikan dan keselamatan semuanya, dan berlaku hingga pemerintah menyatakan keadaan aman,” imbuhnya.
Dari kiri ke kanan: dr. Hari, H. Hairul Warizin, KH. Fathur Rahman Fadhil, H. Ainur Rofiq ketika menyampaikan maklumat terkait virus Corona
Terhadap para santri, ponpes melakukan pemantauan dan pengawasan kesehatan. “Poskestren buka setiap hari. Kita menerapkan metode Community Base. Yang sehat jangan sampai sakit. Santri yang periksa ke poskestren kita catat dan pantau. Yang punya gejala panas, batuk, pilek, sesak nafas dan sebagainya kita awasi dan pantau terus, apakah ada tanda-tanda yang mengarah terpapar Covid 19. Kita juga bentuk Kader Kesehatan Remaja untuk memantau seluruh kamar santri,” kata dokter Hari.
Selain pembentukan Crisis Centre, Ponpes eLKISI juga mengajak segenap Bangsa Indonesia, baik rakyat maupun pemerintah untuk bermuhasabah dan introspeksi diri dan melakukan Taubatan Nasuha Nasional. “Bisa jadi ini semua karena dosa-dosa kita. Tidak perlu menyalahkan satu sama lain. Bapak Presiden dan jajarannya, para Pejabat tinggi negara, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat , Lurah, Ketua RW, ketua RT beserta semua jajarannya, juga kita semua rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Mari bermuhasabah dan kita lakukan Taubatan Nasuha Nasional. Sebagaimana firman Allah ‘ Ya ayyuhalladziina aamanuu tuubuu ilallahi taubatan nashuuha. (Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya,red). Semoga segera diakhirkan wabah Corona ini dan kita semua diselamatkan Allah SWT, ” pungkas KH Fathur Rahman dengan mengutip Qur’an Surah Fathir ayat 8.
Berikut adalah poin-poin lain dari Maklumat eLKISI:
– Kita semua dalam ujian Allah SWT untuk menakar tingkat keimanan kita. Gunakan ujian wabah Corona ini untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Nya, sekaligus untuk melatih kita agar menjadi pribadi yang sabar dan tawakkal dengan selalu berharap ridlo Nya.
– Kepada saudara-saudara yang terkena virus Corona semoga bersabar dan segera sehat kembali. Kepada yang meninggal dunia semoga diampunkan segala dosa dan diterima semua amal ibadah, serta dicatat sebagai mati Syahid.
– Bagi yang sehat, jangan sampai lengah. Tetap laksanakan shalat lima waktu ke masjid, kecuali bagi yang situasi daerahnya tidak memungkinkan ikutilah Fatwa Ulama’ (MUI, red.)
– Perbanyaklah doa. Tak ada senjata paling ampuh selain doa kepada Allah SWT siang malam. ‘ Wasta’iinuu bishshabri washshalaah. ( Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat).
– Kita yang di pondok eLKISI tetap laksanakan qiyaamul lail, shalat malam dengan sebaik-baiknya yang salah satu fadhilahnya, seperti yang disabdakan Rasulullah Muhammad SAW, adalah menghindarkan diri dari penyakit badan. (tom mas’udi) jurnalis citizen