Kisah R. Mas Bagus Harun Ponorogo

R. Mas Bagus Harun.
Kyai Ageng Prongkot sebagai penguasa di daerah Ponorogo waktu itu dengan gelar Pangeran Nolojoyo atau Dugel Kesambi yang juga masih punya jalur keturunan Mataram. Beliau mempunyai 9 putra yaitu :
R. Mas Bagus Harun
Ny. Mas Rr Mardliyah
R. Mas Dzul Qohar
R. Mas Anom Murjaya
Ny. Mas Rr Shibah
Ny. Mas Rr Jatmika
R. Mas Marta Jaya
Ny. Mas Rr Ronggo
Ny. Mas Rr Kuru

Walaupun beliau adalah seorang putra pembesar daerah ponorogo, namun beliau tidak dididik dengan aturan atau tatacara kebangsawanan tapi beliau di didik ala pesantren, ini di karenakan Kyai Ageng Nala Jaya berharap agar putra-putrinya kelak dapat meneruskan perjuangan penyiaran agama islam. Untuk itulah R. Mas Bagus Harun di pondokkan di pesantren Gerbang Tinatar Tegal Sari Ponorogo sekaligus nyuwita pada Kyai Ageng Muh Besari.
Sewaktu R. Mas Bagus Harun nyuwita, beliau sangat taat (sam’an watho’atan) kepada Kyainya sehingga menyebabkan hubungan beliau dan Sang Kyai sangat dekat sekali, bahkan di waktu Sang Kyai berkenan untuk dahar atau membersihkan diri maka beliaulah yang yang di percaya untuk menyiapkan dan menunggu hingga selesai, dan hampir semua ilmu yang dimiliki Kyai Ageng Muh Besari telah di ajar kan pada beliau, dan beliaulah yang kelak akan menjadi Mursyid akbar Thoriqoh Naqsyabandiyah, Thoriqoh Syathoriyah dan Thoriqoh A’maliyah sebagai generasi penerus Kyai Ageng Muh Besari. dan Selama nyantri di Tegal Sari, beliau sering melakukan perjalanan spiritual/ber ’uzlah ditempat pertapaan/petilasan para Auliya’ seperti Gunung Tidar Magelang, Pantai Cilacap, Nusa Kambangan, Gunung Lawu, Gunung Wilis, pantai Puger dan sebagainya.

Garudhara

Jurnalis Citizen