Gamprang dari Masa ke Masa

#gaprang_dari_masa_ke_masa
#finish_all_peninggalan_digaprang
#gaprang_part_3
Terdapatnya 3 angka tahun digaprang, membuktikan tidak pernah sepinya peradapan disini.
Dari post yang part 1 diketahui ada inskripi 1055 caka era kediri masa rākai sirikan bhameswara. Post part 2 ada juga 1123 caka era kediri masa dandang gendis. Sekarang post terakhir angka tahun yang ke 3 di gaprang.
Dimulai dari kumpulan arca gaprang. Sebenarnya bukan hanya arca saja yang ada di sini, tetapi juga ada kemuncak, watu dakon, batu candi, sejumlah kala, makara, umpak, batu bata kuno dan menariknya hanya ada satu buah dwarapala.
Pertanyaan…
Tunggale neng ndi?
Sesuai dengan prediksi, benda-benda cagar budaya koleksi disini dulunya merupakan temuan warga sekitar yang tercecer di lingkungan Gaprang. Kemudian warga berinisiatif mengumpulkannya disuatu tempat yang kini dikenal sebagai Kelompok Arca Gaprang.
Sebuah sengkalan yang sekarang tersimpan di musim blitar yang berbunyi “mata roro haguna tunggal” memiliki arti mata dua bermanfaat satu. Sengkalan ini juga melambangkan angka tahun mata = 2; roro = 2; haguna = 3; tunggal = 1. Dibaca terbalik menjadi 1322 Saka atau 1400 Masehi, yaitu era majapahit masa wikramawardhana.
Sangat dimungkinkan sengkalan ini membawa suatu pesan. Karena pada tahun 1401 Wikramawardhana berselisih dengan Bhre Wirabhumi, saudara tiri Kusumawardhani. Perselisihan antara penguasa Majapahit Barat dan Majapahit Timur itu memuncak yang berujung menjadi perang saudara yang kita kenal dengan perang Paregreg.
Selain arca gaprang, di pemukiman warga masih kami temukan balok batu candi, ambang pintu, dan sebaran bata kuno.

Mustakhim Stiawan

Jurnalis Citizen