menaramadinah.com
JAKARTA- Kementerian Pertanian terus mendorong pemberdayaan petani dan peningkatan produk pertanian. Salah satunya adalah dengan terus mendorong masyarakat memanfaatkan dana yang disiapkan pemerintah bagi pertanian dan UMKM.
‘’Kami terus melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan semua pihak untuk dapat mengakselarasi penyerapan KUR pertanian’’ kata Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan Ir. Indah Megawati MP dalam keterangan persnya di Jakarta, hari ini.
Menurut Indah, penyerapan KUR sangat penting untuk membantu pemberdayaan dan peningkatan produksi pertanian. Sesuai pemerintahan Presiden Joko Widodo yang selalu menaikan pagu anggaran KUR, harapanya masyarakat yang dapat memanfaatkanya semakin banyak. ‘’Apalagi, saat ini bunga KUR turun lagi dari 7 persen menjadi 6 persen pertahun,’’ ujar perempuan yang rajin blusukan ke lapangan ini.
Dalam rangka menggenjot penyerapan KUR tersebut, lanjut Indah, Kementan terus menggelar konsolidasi dan koordinasi. Salah satunya, Kementan melakukan koordinasi dengan perbankan, para kepala daerah, kepala dinas pertanian, para pengusaha yang siap membantu, koperasi, pesantren, serta petani pada Minggu, 8 Maret 2020 di Bandung. ‘’Acara ini, juga akan dihadiri Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy,’’ tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama Anggota Tim Percepatan Asuransi Pertanian dan KUR Nur Budi Hariyanto menyatakan, para pihak yang berkepentingan (stake holder) yang akan hadir di Bandung tersebut menyatakan kegembiraanya. Mereka siap untuk mengawal program pembiayaan pertanian yang disiapkan pemerintah. Di dalamnya, termasuk kesiapan pengusaha dan koperasi untuk menjadi penjamin (off taker) dalam penyaluran KUR. ‘’Ribuan pengusaha dan koperasi se-Bandung raya siap kawal percepatan penyerapan KUR Rp.190 triliun tersebut,’’ ujarnya.
Menurut Nur Budi, koordinasi dan konsolidasi percepatan KUR di Bandung menghadirkan semua pihak berkaitan untuk memastikan program tersebut benar-benar sampai ke masyarakat. Jadi, tidak hanya cukup sosialisasi, tapi langsung koordinasi agar program tersebut terealisasikan. ‘’Dengan demikian, harapan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar KUR benar-benar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produk pertanian,’’ cetusnya.
Dalam acara di Bandung tersebut, lanjut dia, akan dilakukan pula kunjungan untuk bagi penerima KUR pertanian. Salah satunya, melihat pengelolaan pertanian yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Ittifaq Ciweday, Bandung. Pondok pesantren tersebut, seringkali menjadi percontohan dalam pengelolaan pertanian dan perekonomian berbasis koperasi dan pesantren yang ada di Jawa Barat.(wawan)