MENUJU KONFERENSI PGRI KABUPATEN LUMAJANG 2020, BANG IDRIS BERHARAP KETUA PGRI HARUS “DEMOKRAT”

Lumajang_menaramadinah.com Menjelang konferensi PGRI Kabupaten Lumajang pada bulan April 2020 terlihat banyak sekali bermunculan berbagai kandidat mulai pengurus tingkat cabang hingga pengurus PGRI Kabupaten. Banyaknya kandidat ini tentunya membawa angin segar bagi PGRI di masa yang akan datang, karena ini akan memberi iklim demokrasi yang positif dan memberikan banyak pilihan bagi pemilik suara.
Perhelatan konferensi ini juga mendapat apresiasi positif dan sentilan menarik dari politisi demokrat Bapak H. Idris Marzuqi, S.Pd anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang yang sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat (Rabu, 4/03/2020) untuk terus mengikuti perkembangan pelaksanaan konferensi PGRI hingga selesai. Anggota DPRD dua periode (2014-2019 dan 2019-2024) ini menaruh harapan besar bahwa PGRI itu harus dipimpin oleh guru yang visioner, memiliki komitmen yang tinggi serta peduli terhadap kesejahteraan dan profesionalitas guru.
“PGRI itu organisasi yang mapan, baik dari sumber daya manusianya maupun sumber pendanaannya. Sehingga yang layak memimpin itu adalah guru yang “DEMOKRAT”, dalam tanda petik lho ya” canda beliau di ikuti dengan tawa renyahnya. Anggota DPRD yang berlatar belakang pendidikan bahkan dulu pernah menjadi guru ini menjelaskan yaitu (Demokratis, Muda, Objektif, Kreatif, Akuntabel dan Toleran) PGRI Kabupaten harus dijadikan rumah bersama semua generasi guru dan harus didasarkan sifat legowo bagi yang telah lama berkecimpung di PGRI namun belum memberikan warna perubahan bagi organisasi profesi guru pertama di Indonesia ini. PGRI harus menjadi ujung tombak semangat NKRI dan menangkal paham-paham intoleran dan Radikalisme, karena paham-paham tersebut mengincar anak-anak didik kita yang selalu berada disekitar kita.
Perhatian anggota DPRD dapil 4 (Rowokangkung, Yosowilangun, Kunir, dan Tempeh) juga mengharapkan bahwa pesta demokrasi para guru terhormat ini tetap menjaga marwah guru dari awal hingga terpilihnya kepengurusan yang baru, sehingga tidak menghalalkan segala cara untuk menduduki posisi tersebut. Karena profesi guru begitu mulia jangan sampai ternodai oleh kepentingan-kepentingan sesaat. Selamat berkonferensi para guru yang terhormat, semoga mendapatkan pemimpin yang baik.

Afandi_Jurnalis Citizen.com