Sungguh gampang menjadi seorang pembenci, namun cobalah berupaya untuk tidak mem- ponis, mari mengasihi dan mencintai.
Gunakan pikiran kita dengan bijak dan pelihara kesehatan mental kita, temukanlah kebahagiaan. Benci dan sakit hati yang melahirkan sifat iri dengki seharusnya tidak terpelihara terus menerus. Sifat iri dengki harus dilepas dari hati dan pikiran kita. Sebab iri dengki dan sirik merupakan racun bagi tubuh dan mampu merusak kejiwaan kita.
Sifat sirik, nyinyir , kepo dan rempong yang terpelihara bertahun tahun membuat hati jadi depresi berat karena sikaf negatif itu memproduksi normon negatif yang mampu merusak sel – sel dalam tubuh. Maka dari itu kita disarankan merenung dengan refleksi yang mendalam tentang diri sendiri, agar membuat kita berpikiran sehat dan adil terhadap segala persoalan .
Positif thinking sajalah. Kebiasaan berpikiran positif akan mampu menghasilkan hormon yang memperkuat pertahanan tubuh dan membahagiaan. Hidup adalah persaingan tanpa henti, sehingga kita semua lahir di dunia ini sebagai petarung kehidupan dan harus siap dengan jiwa besar , menerima kekalahan dan menyambut kemenangan dengan ucap syukur. Tidak perlu mendiskriditkan atau menjelekkan orang lain hanya untuk menutupi kelemahan diri sendiri. Saling baku ejek sebelum bertanding itu sesuatu yang wajar, namun saling berangkulan selesai bertanding itu harus dilakukan. DUNIA INI KONON PANGGUNG SANDIWARA, CERITANYA TAK PERNAH TUNTAS. Mari , KITA BERSIKAF LEGOWO dalam menyikapi.
Salam rahayu
Totok Budiantoro
Koresponden MM.com