Boyolali-Menaramadinah.com-Bahagia yang tertunda.
Itulah yang dialami mbok Marmi dan Pak Heru warga dukuh Rejomulyo Candi Ampel.
Dalam penyerahan Bedah Rumah Ke 07 itu nampak bahagia pasangan Pak Heru dan Mbok Marmi, kenapa?
“Karena menyimpan kisah cinta yang penuh Romantika”
Cinta tak memandang kaya dan miskin juga derajat maupun pangkat.
Menurut keterangan Dinda warga dukuh Rejomulyo atau tetanga dekatnya,
Mbah marni dulu adalah seorang dara cantik yang menjalin cinta dengan seorang pemuda Heru .
Heru adalah keluarga dari keturuna Tiong Hoa dan kaya di kota semarang.
Jalinan asmaranya tidak direstui sehinga harus pergi demi memperjuangkan cintanya.
Suka dan dukapun ia jalani berdua hingga merantau ke tanah sumatra.
Walaupun sumarni atau mbok marni sekarang mengalami depresi akibat kezoliman ibu tirinya. Dalam keadaan kurang kesehatannya pun Heru selalu mendampingi.
Pernah ditanya salah satu tetanga “Kok gak kamu tingal aja kan marni agak kurang sehat”
Jawaban Heru pun membalas” Dulu ketika aku kenal masih sehat kejiwaanya dan sekarang pun aku tetap setia dan sayang.
Dan dalam keadaanya sekarang yang mengalami penyakit sesak nafas pun masih berusaha bekerja ke semarang untuk mencukupi kehidupanya.
Terkadang pergi sebulan atau bermingu minggu ketika pulang langsung menayakan warung warung ” Apa marni punya utang di sini”.
Begitu kesetiaanya mendampingi dan menyayanginya.
Pernah sekali ketika mengecek malam malam terdengar suara bernyanyi antara mbah marni dan pak heru yang begitu romantis di gubuknya.
Dalam penyerahan Bedah rumah KOMPAK ke 7 ini tampaklah bahagia setelah menempati rumah baru. Wajah penuh ceria dan canda tawa berdua bak PENGANTIN BARU di kursi duduknya menunggu penyerahan rumah barunya.
Karena selama ini tinggal di gubuk yang hampir roboh itu.
Kebahagiaan dan tangis bahagia pun di rasakan oleh warga dan tamu undanggan yang menghadiri acara itu karena melihat kebahagiaan mereka berdua yang selama ini mereka belum rasakan.
Begitulah kisah cintanya antara mbah marni dan pak heru.
Cukup menginspirasi bagi kita semua.
Bahwa yang namanya berumah tangga ada suka ada duka dan kesetiaan dengan pasanganya yang menerima kelebihan dan kekiranganya.
Di ciptakan manusia untuk saling mencintai sebagai RahmadNya.
Ahmad Mustari MM.com