Yusuf Kader HMI Kutuk Persoalan Meninggalnya Yus Yunus

Kendari, Menarahmadinah.com – Meninggalnya Almarhum Yus Yunus (26), warga asal Sumberjo, Kecamatan Wonomulyo, Polewali mandar, tewas diamuk massa setelah dituduh menabrak seorang pemotor dan seekor babi di Pintu Angin Dogiyai, Kabupaten Nabire, Papua Minggu (25/02/20). Hal ini mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan, Minggu 1 Maret 2020

Salah satu kader HMI Cabang Kendari menanggapi persoalan ini, Yusuf menjelaskan bahwa dalam video viral yang beredar di media sosial, terlihat korban Yus Yunus diamuk massa dengan menggunakan kayu dan batu dihadapan beberapa orang anggota kepolisian berseragam, lengkap dengan senjata laras panjangnya.

Meski mencoba memberikan perlindungan kepada korban namun pihak kepolisian terlihat seolah tak mampu melerai aksi pengeroyokan tersebut, akhirnya Yus Yunus tewas di lokasi kejadian.

“Kami mengutuk keras kejadian ini dan mendesak Kapolri segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini, Ucapnya saat di temui di Sekretariat HMI Cabang Kendari

Sebagai Putra asli asal Sulawesi menyampaikan duka yang sangat mendalam atas kejadiaan yang menimpa Yus Yunus, dirinya menegaskan bahwa pihak kepolisian harus segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku agar masalah ini tidak meluas.

“Pihak Kepolisian harus segera menuntaskan kasus ini, tangkap para pelaku serta Kapolri juga mesti mengevaluasi anggotanya yang ada pada tempat kejadian, karna di duga SOP pengamanan yang diberikan tidak sesuai, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia,” jelas Ucup yang baru saja pulang LK II di Cabang Palu

Dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945, menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara hukum, dan melihat pidato-pidato para Petinggi negeri ini yang selalu keluar dari bibir manisnya. tak kala PRESIDEN , tak kala PANGLIMA TNI, tak kala KAPOLRI bahkan elit politik senantiasa mengutarakan “Negara Tak Boleh Kalah dengan pengacau keamanan, Negara tak boleh kalah dengan preman, Negara tak boleh kalah dengan para anasir-anasir kejahatan akan tetapi sekali lagi saya katakan dengan tegas bahwa Negara benar-benar kalah,” paparnya.

Negara dan instrumennya mesti hadir di segala penjuru Nusantara untuk menjamin keamanan Warga Negaranya.

“Kami tidak pernah takut, kami tidak pernah gentar ketika itu berbicara tentang keadilan tetapi lagi saya ingin katakan bahwa ini bukan persoalan SARA akan tetapi ini persoalan Prinsip,” tutupnya.

Irfan Jurnalis Citizen