Banjir Jakarta tidak pernah berakhir. Masyarakat makin resah. Ganti gubernur pun tidak menyurutkan banjir. Mengapa demikian. Berikut ini terawang Gilang Adiwidya Spiritualis Terhebat Indonesia dari Gresik.
Air hujan adalah Fenomena Alam yg saling berkesinambungan terus berputar dan tidak dapat dipisahkan antara peristiwa satu dgn yg lainnya.
kekuatan Matahari sumber energy bumi justru semakin Dahsyat yg meningkatkan curah hujan yg bekerjasama dgn Angin untuk menciptakan Gumpalan Gumpalan Awan yg telah menyimpan uap Air siap dijatuhkan kembali ke bumi dgn resapan tanah padang hijau untuk mengalirkan ke sungai ,danau Dan Laut yg tak pernah mengakibatkan Banjir.
Berasal dari Bumi Dan Kembali Ke Bumi.
Faktor Alam dan Manusialah yg memperparah banjir jakarta akhir akhir ini.
1.Minimnya ruangan terbuka hijau sbgai fungsi
Karena tingginya rasa eqois untuk membangun dan mencari keuntungan sehingga melupakan hak tanaman hijau yg tumbuh faktanya kini tergerus padahal ruangan hijau berfungsi sebgai penyerap air yg baik dan alami.
Sehiingga keluhan warga DKI Jakarta hendaklah diperhatikan dgn solusi kerja Fakta bukan dgn Kata Kata Manis untuk mempermanis Pahitnya Banjir Jakarta.
2.Pembangunan Gedung menjadi Hutan Beton ,tanah semakin tertutup sehingga tidak adanya resapan air menimbulkan genangan dibeberapa tempat dijakarta.
3.Sungai Ciliwung semakin sempit dan dangkal karena serahkahnya manusia Atas keinginan Hidup di Ibu kota.
[26/2 13:16] Gilanh: Pertanyaan kedua,siapa penyebab banjir di jakarta,apakah Alam ,Manusia atau Mahluk gaib?
Ke Egoisan & Keserahkahan Manusia yg lupa atas Dermahnya saat ini yg mengakibatkan Jakarta banjir Akhir Akhir ini.
seperti yg telah menjadikan dasar terjadinya perjanjian penguasa/ Danyang Tanah Jawa Sabdo Palon dan Syekh subakir yg diutus oleh Baginda sultan Muhammad yg bertahta di negeri Istambul( Ulama)untuk menyebarkan Agama Islam.
Dalam Serat Jangka sabda Palon sebuah Proses Menerima Islam.
Diantara isi perjanijian
1.Jangan ada pemaksaan Agama darma atau kepercayaan.
2.jika hendak membuat tempat ibadah buatlah wangun warnanya nampak cakara hindu jawa walau isi dalamanya islam.
3.jika mendirikan kerajaaan islam maka Ratu yg pertama harus dari anak Campuran
4.Jangan jadikan wong jowo berubah menjadi orang arab atau persia.
Dan Jakarta telah terjadi pengingkaran Janji Janji tersebut diatas sbagai hukum sebab Akibat Alam.Alam Nyata &,Alam.
Masalah Banjir Jakarta Akhir Akhir ini telah disikapi oleh pemimpin besar sekelas Joko Widodo untuk memutuskan pemindahan Ibu Kota Indonesia Dari Pulau Jawa ke kalimantan.
Karena hanya Satria Piningit Abad Inilah yang bisa melunasi ” Sabdo Palon Menagih Janji ”
Joko widodo yg akan menyerahkan Jawa kepada Penguasa Gaib setelah 500 Tahun Lamanya.yg telah terserat di Jangka Sabdo Palon.
Tanda tanda Alam dan Sosial di ibu Kota Jakarta semakin kuat kalau Jakarta Hilang sebagai Ibu Kota Jakarta diawali Gagalnya Panen Di Kota kerawang yg akan terjadi pada tahun 2.045 sekaligus tanda Resminya Kalimantan sebagai Nagara Rimba Nusa/ ibu kota Negara Indonesia Yg Baru yg punya konsep menyandingkan Manusia dengan Alam bersama TuhanNya digaris Katulistiwa ( Garis Imajiner) yg berbentuk Pulaunya seperti Sabdo Palon .