Banyak orang percaya, warga Samin atau sedulur sikep adalah simbol dari salah satu pewaris dari tradisi kebudayaan di Jawa.
Sebaliknya, ada juga yang memberi stigma bahwa warga Samin adalah warga terbelakang yang tidak mau sekolah.
Warga Samin mempunyai prinsip (laku) tersendiri untuk menjalani hidup. Kadang kala, keberadaan mereka terasing di wilayahnya sendiri.
Lambat lain stigma itu berubah. Anak Samin mulai bersedia sekolah. Mereka juga hidup bersosial dengan warga sekitar.
Budi Santoso, salah satu warga Sikep dari desa Larikrejo, kecamatan Undaan, kabupaten Kudus, misalnya. Meski berasal dari Sikep, ia mulai mengarahkan ketiga anaknya untuk ikut belajar di sekolah.
Semua anaknya lulus di sekolah menengah pertama di wilayahnya. Sekolah bagi mereka tidak harus tinggi. Yang terpenting ialah anak-anak mereka bisa membaca dan berhitung,” . Kami sudah cukup dengan itu. Mau apa lagi,’ ujar Budi.
Orang Samin dikenal memiliki kepribadian jujur dan lugu. Ketika kedatangan tamu, mereka menyuguhkan makanan yang dipunyainya. Mereka tidak menyembunyikan apa yang mereka punya.
Warga Samin juga mengajarkan kesantunan. Mereka harus mencintai alam dan seisinya. Mereka juga cinta dan setia pada amanat leluhur serta hormat dengan Pemerintahan yang dianggap sebagai orang tua dan sesepuh rohani.
Dalam buku berjudul “Hanggo Puso Aji: ajaran dan sejarah pergerakan Ki Samin Surosentiko” , orang Samin mendasarkan perilaku pada empat hal.
Mereka tidak mengganggu siapapun
Tidak mengambil milik orang lain
Mencari makan dari miliknya sendiri
Menjaga perilaku dengan baik.
Ajaran Samin mengandung banyak nilai. Keluhuran. Maka sewajarnya keberadaan Samin dijaga dalam konteks pembangunan bangsa.
Orang Samin mampu melestarikan budaya lokal sehingga nilai kearifan itu bisa merawat kebinekaan.
Ajaran Samin identik dengan kejujuran dan peseduluran atau persaudaraan. Konsep peseduluran tidak memandang ras , suku dan agama.
Mereka merasa sebagai sesama mahluk sosial yang diciptakan Yang Maha Kuasa, yang bersosial sesama manusia dan alam seisinya.
Totok Budiantoro
Koresponden MM.com