Oleh : Firman Syah Ali
Sore ini Surabaya dilanda hujan deras, saya nyetir mobil pelan-pelan dari arah Indrapura ke Sidotopo Wetan. Begitu melintasi Dealer dan Bengkel Honda Dafa Motor tiba-tiba mobil saya terperosok marka pemisah jalan. Mungkin saya sedang kurang fokus saat itu. Mobil tersandera, maju tidak bisa, mundur apalagi.
Saya hanya bisa berdiri bengong di tepi jalan karena permasalahan ini jelas tidak bisa diselesaikan sendirian, selain karena saya lemah hal-hal teknis seperti itu, juga karena mobil ini butuh didorong rame-rame.
Banyak sekali orang lewat berlalu-lalang, karena suasana hujan mereka hanya menoleh sambil merasani mobil saya, karena posisinya memang aneh dan lucu, masuk ke tengah marka jalan seperti di dalam film Mr Bean.
Tak ada satupun pengendara mobil maupun motor berhenti membantu saya walaupun tangan saya sudah beri aba-aba tanda butuh bantuan. Mungkin karena hujan deras orang-orang merasa keberatan untuk bantu.
Tau-tau dari lawan arah muncul rombongan bonek bersepeda motor dengan kostum khasnya, mereka teriak entah apa yang mereka teriakkan, saya tidak dengar mereka teriak apa karena hujan sangat deras. Tau-tau mereka putar balik dan mendekati mobil saya, mereka bilang “ayo om mobilnya tak dorong”, akhirnya mobil saya didorong ke belakang oleh rombongan bonek ini.
Setelah itu mereka sibuk cari batu agar roda depan mobil saya bisa naik ke permukaan marka. Karena belum berhasil juga, akhirnya bodi kanan mobil saya mereka angkat ramai-ramai, saya tancap gas walhasil mobil saya berhasil kembali ke jalan aspal.
Mobil saya parkir ke tepi jalan, kemudian saya salami mereka satu per satu, saya memperkenalkan diri kemudian kami melalukan swafoto di bawah guyuran hujan.
Inilah jiwa kepahlawanan bonek, suporter klub sepakbola kota pahlawan. Tanpa pamrih sedikitpun anak-anak muda ini berjibaku membantu mobil orang tak dikenal yang sedang terperosok di bawah guyuran hujan deras.
Gelar “kota pahlawan” yang dinishbatkan kepada Ibu kota provinsi Jawa Timur ini bukanlah sekedar gelar, tapi dalam kehidupan sehari-hari warganya memang berjiwa begitu. Bahkan mereka menjadi suporter fanatik klub sepakbolanya sebetulnya sebagian dari jiwa kepahlawanan khas warga kota ini.
Terima Kasih Bonek..
*) Penulis adalah Pengurus Harian PW LP Ma’arif NU Jatim yang sedang didukung sebagai Bakal Calon Walikota Surabaya