Surah Yasin untuk Kiai Ghazali Masroeri
Salat subuh hari ini di Masjidil Haram di Mekah agak spesial. Tak biasanya sang imam membaca surah Yasin, sesuatu yang jarang terjadi. Selama beberapa hari di Madinah dan Mekah, saya tak pernah menjumpai imam yang membaca surah Yasin — surah favorit-nya warga nahdliyyin itu.
Saya yang berdiri sebagai makmum di pelataran luar masjid, di depan Bab al-Malik Fahd, di tengah udara dingin dan angin yang berhembus lumayan kencang, tergoda untuk husnuzzann: jangan-jangan Allah menggerakkan sang imam untuk membaca surah Yasin sebagai hadiah bagi Kiai Ghazali Masroeri, kiai NU yang ahli falak (astronomi) dan wafat kemaren (Rabu, 19/2/2020).
Usai salat subuh, saya bertahan sebentar, melakukan salat ghaib dan tahlil (sendirian) untuk Kiai Ghazali Masroeri.
Ini adalah tahlil kedua yang saya lakukan selama di tanah suci. Tahlil yang lain saya lakukan saat menyertai Gus Mus (tentu didampingi juga oleh Mbakadmin Ienas Tsuroiya) menziarahi makam Mbah Maimoen Zubair di pemakaman Ma’la.
Suatu kebahagiaan yang besar bahwa saya akhirnya bisa “sowan” kembali kepada Mbah Moen.