Sony T. Danapramita, SH, M.H.: Program Kauje Tidak Perlu Muluk

Tadi malam saya dapat WA dari Sonny T Danapramita, SH, Ketua Bidang Organisasi KAUJE, berisi jawaban daftar interview untuk buku dan majalah @ccess. Salah satu pertanyaannya adalah sbb: Apa gagasan atau pemikiran untuk mengembangkan organisasi alumni Unej ?
Jaawaban Sonny: “Sebagai sebuah paguyuban, KAUJE menurut saya tidak perlu memiliki program yang sangat muluk dahulu.

Sederhana namun kongkrit dan dilaksanakan. Satu langkah nyata lebih besar artinya daripada terus bermimpi dan tidak pernah bangun dari tidurnya”, ( Sonny T. Danaparamita, SH, MH, Anggota DPR RI FPDIP- Ketua Bidang Organisasi KAUJE).

Setelah membaca jawaban Sonny, saya terus merenung dan memikirkan kebenaran jawaban dia ini. Apa yang tepat kita lakukan untuk program organisasi Kauje, dengan banyak bidang yang ada, digawangi puluhan pengurus, bahkan total pengurus KAUJE, lebih dari seratus.

Repotnya dari seratus lebih pengurus itu, belum tentu saling kenal, saling pernah ketemu, saling sapa, saling berbincang. Meski kadang ramai dan riuh gaduh di group WA, termasuk WAG PP KAUJE.

Sebetulnya memang perlu saling kenal, bukan hanya PP KAUJE saja, tapi juga antar semua alumni. Setelah kenal, saling mengeratkan, sering ketemu muka, niscaya akan lahir sesuatu berupa program yang riil, tidak muluk-muluk, tapi nyata buat segenap alumni.

Keinginan itu yang membuat teman-teman beberapa tahun lalu membuat komunitas Coffee Break di TIM (Taman Ismail Marzuki), sebelumnya bertemu kelompok alumni di kafe-kafe. Tapi biaya ketemu di kafe terlalu mahal, ngopi secangkir 50.000 di kafe Sarinah misalnya. Maka pilihannya di TIM, bisa di deretan kafe dan lesehan kopi secangkir paling mahal 5.000.

Berbarengan dengan itu, maka lahirlah Majalah @ccess dan Buku Alumni Inspiratif. Makin sering kita bertemu untuk mendiskusikan majalah dan buku, termasuk melebar Curgas (curhat gagasan) yang lain. Intinya lebih sering bertemu dengan komunitas alumni, akan lebih baik karena bisa melahirkan gagasan-garasan yang dapat kita jalankan. Tidak perlu muluk-muluk, tapi riil.

 

Termasuk program Tegalboto Memanggil yang kita jalankan kerjasama Kauje kolaborasi dengan LP2M Unej, juga bagian seringnya pertemuan yang kita diskusikan dalam komunitas alumni Coffee Break. Selain ada WAG Coffee Break, anggotanya tidak lebih dari 27 peserta orang alumni. Tidak banyak anggota tapi inten selalu berhubungan, bertemu, komunikasi, berdiskusi.
Singgih Sutoyo

Jurnalis Citizen