Makna Filosofi Mewarangi Pusaka

MAKNA FILOSOFI MEWARANGI PUSAKA

Mbah Subali sesepuh Paguyuban lintang kemukus sidoarjo mengulas tentang Filosofi “Mewarangi Pusaka”.
Secara tradisi orang jawa mencuci benda-benda pusaka pada bulan-bulan tertentu yakni bulan suro atau bulan mulud. Kemudian apakah boleh mencuci benda-benda pusaka selain pada bulan tersebut? Tentu saja boleh, seperti halnya orang mandi yang lazimnya minimal sehari 2 kali yakni pagi dan sore, namun apabila badan terasa kotor dan kurang enak atau alasan lain bisa saja pada waktu siang seseorang mandi. Untuk urusan mencuci benda pusaka kita akan menyebutnya jamasan, karena jamas agar sempurna kesuciannya maka kita perlu melepaskan hal-hal lain yang menempel pada benda pusaka tersebut. Setelah itu benda pusaka/keris baru kita masukan kedalam air kelapa mengkudu dll yang menghasilkan asam agar segala kotoran yg menempel benar-benar bersih, setelah bersih barulah kita warangi. Disinilah makna sejati dari sebuah kalimat MARANGI PUSOKO, apabila kita jabarkan;
– marangi – marang – PARAN
– pu – empu – sing nggawe DUMADI
– soko – SANGKAN
jadi akan jelas marangi pusoko mengandung ajaran tentang kaweruh SANGKAN PARANING DUMADI. Dimana didalam mempelajari kaweruh tersebut tidaklah semudah membalikan telapak tangan semua perlu proses tentu saja dengan mengolah rasa itu semua tidak mudah dan digambarkan dengan rasa asam untuk membersihkan kotoran pada benda pusaka. Setelah bersih barulah kita warangi dan hasilnya akan tampak indah seperti seseorang yang telah menggapai kaweruh SANGKAN.PARANING.DUMADI maka segala. Yang ia lakukan akan sejuk dipandang dan ia sendiri akan merasa tenteram dalam hidupnya
Adapun mengapa dipilih bulan suro ataupun mulud, tentu saja ada maksud tertentu yakni
SURO berarti luwih / lebih, dengan harapan agar dengan menjamas pada bulan tersebut Tuhan senantiasa memberikan berbagai macam kelebihan/anugrah
SURO – SURING ROSO berarti nikmatnya rasa yakni “kumpuling bopo biyung” dengan menjamas pada bulan tersebut kita senantiasa ingat dan berbakti kepada orang tua sebagai lantaran kita tercipta dan terlahir ke dunia
SURO – SUCINING ROSO berarti dalam menjamas pada bulan tersebut agar kita berusaha selalu mensucikan diri dari kekotoran bathin
MULUD – LAHIR , dengan menjamas pada bulan tersebut agar kita selalu terbebas dari penderitaan laksana terlahir kembali kedunia yang lebih indah
MULUD – LAHIR – MIJIL – MIJI, dengan menjamas pada bulan tersebut agar kita mengerti akan keesaan Tuhan dan yakin akan diri sendiri…

Salam Rahayu

Totok Budiantoro

Koresponden MM.com