Sebuah Catatan Singkat Tentang Natuna

Oleh : Yayu Indah Maharani Hidayatullah
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hubey university of science and technology

Hari ini Jumat 14 Februari 2020 adalah hari ke-13 tersisa sehari dimana esok terakhir kami menjalani Observasi Kesehatan di Pulau Natuna ini. Tak terasa dua pekan berlalu, bagi kami inilah hari yang ditunggu-tunggu karena kami akan kembali kepelukan keluarga kami tercinta.

Tapi ada yang lain dari rasa ini justru detik-detik terakhir membuat kami ada kerinduan mendalam untuk masih ingin berada di sini di Natuna. Ditempat kami bersama suka dan duka selama 14 hari observasi. Tetapi karena tak bisa lagi, maka biarlah kami simpan semua ini dalam sanubari kami, untuk menjadi sebuah janji bahwa kelak nanti setelah studi kami selesai di Wuhan China akan kami baktikan segenap jiwa raga kami untuk tanah air tercinta Indonesia. Dan apabila Tuhan mengizinkan ingin suatu saat nanti akan mengisi pengabdian di daerah Natuna ini. Untuk membalas baik budi warga Natuna yang telah mendukung kami berada disini.

Hari terakhir ini menyisakan kerinduan kami di Natuna di tempat dimana kami di observasi kesehatan, karena justru saat inilah kami sudah seperti berada di rumah sendiri. Selama ini, kami semua merasa senang. Petugas yang bersama kami baik keamanan maupun dokter kesehatan bagai kerabat keluarga dekat yang selalu membuat suasana ceria dan bersemangat. Keceriaan itu yang selalu hadir disetiap moment berkumpul maupun dalam barak tempat kami tidur dan istrirahat. Padahal ini tenda bagaikan perkemahan pramuka tetapi kok rasanya adem dan penuh kebahagiaan. Bagaimana tidak seluruh kebutuhan kami disini terpenuhi. Kami butuh sarana olah raga dan hiburan dan alat musik dapat dipenuhi sehingga suasana semakin meriah.

Selama kami di Natuna, saya dan lainnya selalu bertukar kabar dengan orang tua dan keluarga dirumah bahwa semua kami mahasiswa dari Wuhan sungguh baik-baik saja, alhamdulilah sehat wal afiat, kami bahagia selalu. Makanan dan kesehatan kami juga tersedia dan terjaga. Setiap hari ada saja suprise dari petugas yang menemani dan menjaga kami membuat acara dan suasana yang membuat kami lupa dengan rasa trauma ketika kami dalam zona isolasi akibat virus Corona di Kota Wuhan China.

Saya dan semua yang diobservasi dinatuna selalu mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, ucapan terima kasih tak terhingga kepada Bapak Presiden Jokowi, Panglima TNI, Ibu Menlu, Pak Menkes dan bahkan ucapan terima kasih atas dukungan warga Natuna serta kepada seluruh rakyat Indonesia. Kami selalu sehat dan kami selalu kuat.

Terkhusus para petugas dan dokter kesehatan yang selama ini menemani, merawat, dan bermain bersama kami disini, sungguh jasa yang tak terbalas buat kami. Terima kasih atas semuanya, hanya do’a yang dapat kami panjatkan semoga Allah SWT membalas jasa dan pengabdian Bapak/ibu.