GUS NUKMAN pembina PGN Jatim apresiasi pemerintah tolak Kombatan ISIS kembali ke Indonesia

menaramadinah.com
Malang, 13 Februari 2019

Dalam konferensi pers nya saat di temui di bandara abd saleh malang Gus Nukman yang juga Ketua Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia sangat setuju dan mendukung atas kebijakan Pemerintah untuk menolak pemulangan Anggota ISIS eks WNI ke Negara Indonesia.
Ini Indonesia Bumi Nusantara yang cinta damai ujar Gus Nukman
Menurutnya bahwa sudah sangat tepat Pemerintah menolak kembalinya eks WNI yang sudah bergabung dengan ISIS. Masak iya saat mereka di ajak para kelompok radikal untuk masuk ISIS dan mengatakan Pemerintah Indonesia adalah Pemerintah toghut bahkan mereka membakar paspor serta Identitas kewarganegaraannya dan siap mati dalam perjuangannya bersama ISIS, kok saat ISIS kalah malah merengek rengek untuk balik ke Indonesia
Nah selama ini mereka pergi siapa yang nyuruh dan saat itu dengan yakinnya mereka mengatakan Pemerintah Indonesia itu adalah Toghut dan wajib di perangi.
Sekarang saat sudah tidak ada lagi tempat yang aman dan menjanjikan untuk masa depannya kok malah ingin balik ke Indonesia yang mereka anggap toghut.
Jadi sudah sangat tepat Pemerintah bersikap tegas dengan menolak kepulangan mereka ke Indonesia.
Sebelumnya Ormas terbesar di negeri ini melalui ketua umum PBNU mengeluarkan statemen yang sama yaitu menolak dengan tegas wacana pemulangan anggota ISIS eks WNI ke Indonesia.
Saat di tanyakan ke Putra KH Basori (PIQ Singosari Malang) ini mengapa setuju dengan sikap Pemerintah yang Menolak Pemulangan anggota ISIS eks WNI ke Indonesia Gus Nukman mengatakan ya pasti lah saya sangat mendukung Pemerintah dalam Hal ini karena sesuai kaedahnya

‎دَرْءُ الْمَفَاسِدِ أَوْلَى مِنْ جَلْبِ الْمَصَالِحِ
(Dar ul mafaasidi aula min jalbil mashoolikhi)

Menghindari Mafsadat lebih di prioritaskan daripada meraih maslahat

Hal ini sudah jelas-jelas mana yang lebih besar mafsadatnya dari maslahatnya wacana pemulangan anggota ISIS eks WNI tersebut.
Penduduk Indonesia itu ratusan juta jiwa yang perlu hidup dengan nyaman dan tentram sedangkan kepentingan anggota ISIS eks WNI yang akan di pulang kan hanya ratusan orang saja, belum lagi kekhawatiran dampak sosial yang ditimbulkannya, karena mindset radikalisme yang telah tertanam di otak kombatan ISIS eks WNI tidak serta merta hilang begitu saja.
Pemerintah tidak boleh takut dengan ancaman dari bagian kecil kelompok yang mengatas namakan HAM bahkan ada yang berlindung dibalik kata Konstitusi, demi menjaga seluruh rakyat dan warga serta keutuhan NKRI maka Pemerintah sudah sangat tepat dalam mengambil langkah menolak pemulangan kombatan ISIS eks WNI tersebut.
Kami siap mempertaruhkan jiwa raga kami dalam menjaga keutuhan NKRI.
Mengahiri pembicaraannya.(wawan)