Carut Marut Administrasi Managemen? LSM GMBI DISTRIK MAKASSAR GERUDUK KANTOR PUSAT PT.KIMA

Makassar,MenaraMadinah.Com-Puluhan Pengurus dan Aktifis Lembaga Swadaya Masyarakat LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) Distrik Makassar Sulawesi Selatan, Kamarin ( 11/2/2020) mendatangi Kantor Pusat PT KIMA ( Kawasan Industri Makassar) di Jln Kapasa Raya Daya Makassar.t

Audiensi mendadak tersebut, terkait indikasi carut marut pengelolaan Manajemen Administrasi di pusat pengendali Perusahaan Daerah PT KIMA yang membawahi ratusan perusahaan industri dan pergudangan logistik tersebut.

LSM GMBI Distrik Makassar sebagai lembaga swadaya manifestasi dari masyarakat bawah, beberapa bulan sebelumnya mendapatkan rekomendasi dari salah satu pimpinan ( Kepala Devisi SPI) perusahaan tersebut untuk melakukan Audiensi langsung ke perusahaan perusahaan di kawasan PT.Kima. Rekomendasi awal tersebut yang dijadikan rujukan LSM GMBI Distrik Makassar untuk melakukan sosial kontrol sekaligus kemungkinan jalinan sinergitas dalam program pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan perusahaan , termasuk melalui pengelolaan dana CSR dan lainnya.

Namun belum terlaksana kemitraan program tersebut, ditengah jalan , Plt Dirut PT KIMA menganulir surat rekomendasi dari Kepala Devisi SPI tersebut bahkan menyatakan dalam surat edaran MEMO DIREKSI bahwa surat sebelumnya tidak berlaku dan dianggap Illegal karena tanpa seizin pihak Direktur.

Ir Walinono Haddade, Ketua LSM GMBI Distrik Makassar menyesalkan tindakan Plt Direktur perusahaan PT KIMA ini. ” Kalau terjadi persaingan antar Managemen puncak, atau carut marut Administrasi jangan korbankan kami sebagai LSM yang merupakan manifestasi masyarakat . Kami ini bergerak sesuai prosedur, memberdayakan masyarakat bawah, dilandasi surat Rekomendasi resmi . Namun tiba tiba dicekal sendiri secara internal dengan Surat Edaran Plt Dirut yang terkesan dadakan, bahkan program kami dianggap Illegal, kami tidak terima”, teriak Walinono disaksikan para Aktifis LSM GMBI di ruang Kantor Utama PT KIMA.

Kedatangan para aktifis yang kecewa tersebut, disambut oleh unsur pimpinan , yakni Jajaran Devisi dan Legal PT. KIMA. Terjadi dialog dan saling adu argumentasi yang intinya terjadi kesepakatan akan memperbaiki kembali hubungan ” sinergitas program” antara Managemen PT KIMA dengan para Aktifis LSM GMBI Distrik Makassar.

Sumber Media ini mengatakan PT KIMA sebagai Koordinator semua Perusahaan Industri dan Pergudangan logistik di Makassar, sampai saat ini mengkoordinir hampir 200an perusahaan berbagai sektor industri, antara lain Makanan, Minuman/ Sembako , Obat”an Farmasi, Pakan Ternak, Eksport Hasil Laut, serta Distribusi industri peralatan listrik, otomotif dan alat berat lainnya. Selebihnya adalah kawasan Pergudangan untuk berbagai hasil industri.

H Hasan Basri selalu Ketua LSM GMBI KSM.Biringkanaya menuturkan, sebagai garda terdepan masyarakat bawah di Kecamatan Biringkanaya , wilayah terdekat dari kawasan PT KIMA menyesalkan, belum adanya penyaluran dana CSR melalui LSM.GMBI. Bahkan ketika salah satu investigator KSM GMBI BIRKA mencari data, dijawab oleh salah satu pimpinan perusahaan dana CSR disalurkan keluar daerah.
Apakah benar kewajiban pengalokasian dana CSR tersebut telah tersalur dengan wajar, ini yang masih perlu ditelusuri.Mestinya masyarakat Biringkanaya dan sekitarnya yang diutamakan, mengingat dampak lingkungan akibat industrialisasi seperti pencemaran limbah dan polusi udara dirasakan langsung oleh masyarakat terdekat”, tutur H Hasan Basri.

Ir Walinono Haddade berharap, Direktur dan segenap Pimpinan Kantor Pusat PT KIMA segera membenahi tata administrasi dan managementnya, sehingga terjadi harmonisasi kinerja termasuk kepada mitra program kemasyarakatan seperti LSM GMBI”, tuturnya.
( Eshadi/MenaraMadinah.Com)