.
Madura,MenaraMadinah.Com-Perkutut adalah salah satu satwa bersejarah di Nusantara. Sejak jaman kerajaan Majapahit, sang Prabu Brawijaya dikenal sangat mengagumi burung perkutut, terutama suaranya yang khas mengalun merdu.
Masyarakat Indonesia, termasuk familier dengan burung perkutut. Bukan hanya di Pulau Jawa, Madura, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi . Namun di ujung Papua pun, asal ada suku Jawa Madura pasti ada yang piara perkutut.
Mereka memelihara perkutut jenis lokal, maupun ternakan asal Thailand atau populer disebut perkutut Bangkok. Walau menurut penelusuran menunjukkan , perkutut Bangkok pun awal mulanya berasal dari Indonesia. Namun karena inovasi kawin silang genetik , para penangkar perkutut di Thailand mampu menghasilkan jenis perkutut yang lebih bagus, body maupun kualitas suara Anggungannya.
Di Madura, lelaki muda si Jamil ( 40) bertekad ingin memproduksi hasil ternak perkutut sendiri, walau indukannya sementara diambil dari hasil termakan perkutut Bangkok. “Dari kesederhanaan peternak kampung, semoga kelak menghasilkan susuatu yang luar biasa dan bisa menjadi nama besar tentang dunia Perkutut,” tuturnya pada media.
Baru 3 buan lalu Jamil membangun Breeding Bird Farm berjudul SAMBA BF, alhamdu lillah dari pasangan yang dijodohkan sudah ada yang bertelur dan lahir selamat pada tanggal 02-02-2020. ” Ini awal yang bagus, pertanda baik penyemangat usaha kami “, katanya kegirangan. Baru 12 Kandang penangkaran, itupun masih ada 3 yang kosong belum diisi, kurang modal “, keluhnya.
Jamil termasuk satu dari sekian ratus penangkar perkutut yang ada di tanah air. Dulunya dia pemain ocehan termasuk burung import LoveBird. Namun harga burung LoveBirdpun anjlog , dia melirik burung turunan Bangkok. Kenapa tidak menangkar perkutut lokal alam? Alasannya harga perkutut lokal pun hancur, teramat murah. Masak hanya dihargai puluhan ribu perekor, sementara pakan dan bea ternak tinggi”, kilahnya.
Walau terbilang pemula, Jamil SAMBA BF yang bermarkas di desa Pancor, Bangkalan Madura ini punya trik untuk menghasilkan burung perkutut istimewa. Selain banyak bergaul dengan peternak senior, dia juga rajin memantau kontes perkutut di lapangan . Saya masih pemula pak, masih butuh banyak bimbingan”, katanya merendah. Terima kasih ada media yang mau memperhatikan kami ini”, tuturnya.
Peternakan perkutut , alias Breeding Bird Farm memang menjamur beberapa tahun terakhir ini. Agar mereka bisa maju dalam usahanya, dibutuhkan peran serta semua pihak termasuk adanya Organisasi komunitas pecinta perkutut itu sendiri seperrti P3SI dan Pemerintah Daerah masing masing untuk membina peternak pelestari.
Jamil termasuk peduli ekosistem , dia kurang setuju dengan para penjaring perkutut lokal alam. Jangan hanya menjaring melulu, mestinya juga menangkar supaya lestari” , katanya.
Menurut informasi dari penggemar perkutut, trend seni suara perkutut selalu berkembang.
Trend penjurian pun bergeser dari tahun ke tahun. Dahulu , penilaian meliputi kualitas suara yang cenderung besar, lantang dan panjang. Kini lebih menekankan penilaian pada Kualitas Kejernihan Suara, Angkatan awal, irama ketukan tengah , serta penutup yang Kung bulat panjang. Suara yang mengalun, berirama dan jernih lebih digemari akhir akhir ini”, kata salah satu perkutut mania.
( SamsulHadi/MenaraMadinah.Com)