Oleh: Basoka.
Wartawan sebagian orang merupakan sebuah profesi misterius penuh ketidak formalan tapi bisa menembus ke berbagai lapisan masyarakat, malah tak jarang turut serta dalam mempengaruhi publik.
Ya, semua tidak terlepas dari senjata yang dimiliki sang wartawan berupa media yang memunculkan seribu opini sejuta pandangan dari masyarakat, bagaikan sebuah mata pedang yang siap menghujat sekaligus bermanpaat.
Wartawan adalah profesi bukan pekerjaan, artinya seseorang bekerja semata-mata karena uang dengan mempertimbangkan untung rugi, dinamakan profesi karena jika diukur dengan finansial rata-rata wartawan rugi, namun ada sisi lain yang tidak dapat diukur dengan uang, disana ada panggilan hati, kepuasan bhatin adalah segala-galanya, dibandingkan segepok uang, tapi semua itu ada pertanyaan yang mesti kita kedepankan.
Wartawan yang senang memberitakan KKN, bisakah bersikap adil pada dirinya..? Kesan bahwa wartawan selalu mencari kesalahan orang memang ada benarnya, namun kesan seperti itu selain berlebihan juga salah anggap, mereka tidak paham, wartawan tidak selalu seperti apa yang ia lihat dan dengar.
Ia kalem dalam berpenampilan, tapi tulisanya jernih, lurus dan tanpa tendensi apa-apa, jika ia menulis orang percaya kebenaran isinya, karena sebelum menulis wartawan lengkap data dan lengkap fakta.
Wartawan ibarat jeruk mipis airnya menimbulkan beragam reaksi bagi tubuh yang luka, jeruk mipis sama sekali tidak disuka karena menyebabkan perih, akan beda jika di peras pada makanan, ia menyebab rasa nikmat yang luar biasa. Bagi pejabat atau orang yang mempunyai borok sosial, wartawan jadi musuh, wartawan dijauhi, wartawan diusir dan wartawan diancam apalagi jika sang pejabat sampai kebakaran jenggot menerima berita yang di bawa wartawan, selidik sana selidik sini, cari info siapa yang tega membeberkan aib ke wartawan. (disinilah sumber fitnah) dia tidak sadar bahwa dengan naluri jurnalisnya sang wartawan bisa hunting kapan saja dimana saja tanpa kita ketahui.
Tunggu kapan lagi, marilah wartawan dan berita yang dibawanya kita jadikan cermin diri sehingga esok hari Kan lebih baik dari hari ini….SEMOGA.
Selamat
Hari Pers Nasional (HPN)
Ke-74