Surabaya- Bendahara Umum Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PW IKA PMII) Jawa Timur, Firman Syah Ali mengaku prihatin melihat fenomena sebagian pejabat dan tokoh nasional NKRI mendorong pemerintah untuk memulangkan eks Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini menjadi kombatan ISIS.
“ISIS itu negara tersendiri, dulu ada beberapa WNI mengkafir-kafirkan NKRI kemudian membakar paspor NKRI, kemudian berangkat ke suriah menjadi warga negara ISIS, kita sudah tidak ada urusan lagi dengan mereka” tegas keponakan Menkopolhukam RI Mahfud MD ini berapi-api.
“yang sangat memprihatinkan, banyak pejabat dan tokoh yang makan, minum dan berak di NKRI, tapi terang-terangan membela kombatan ISIS, meminta kombatan itu dipulangkan ke Indonesia. Bahkan ada yang tega-teganya memakai alasan kemanusiaan dan Hukum Nasional Indonesia. Hei para oknum pejabat, apa dengan alasan kemanusiaan kalian ingin memulangkan kembali para penjahat kemanusiaan ke sini? apa kalian tidak marah saat hukum nasional kita dihina dan dirobek-robek oleh ISIS, disebut hukum toghut, kok sekarang hukum tersebut mau kalian pakai untuk melindungi dan membela ISIS?” lanjut Pengurus Harian LP Ma’arif Jawa Timur ini.
Ketua Kelas MKNU ISNU Jatim IV ini melanjutkan bahwa tentara ISIS itu sejak usia dini (anak-anak) sudah terampil membunuh orang, mengeksekusi tawanan dll, jadi kita harus hati-hati, jangan terpengaruh wawancara BBC dengan salah seorang anak kecil anggota tentara ISIS yang saat ini sedang viral. “video anak gadis ISIS menangis itu dibuat dalam keadaan panik karena Pemerintah Suriah akan segera mengeksekusi sisa-sisa ISIS dinegaranya. Kita harus tau BBC itu siapa? inggris itu apanya Amerika? ISIS itu apanya Amerika? jangan mudah tertipu video” pungkas Tokoh HKTI Jawa Timur ini.