*Banyuwangi,Menara Madinah*-Ketua DPC FORSA (Fans Of Rhoma and Soneta) Banyuwangi Dr Handri Irawan mengecam keras seseorang membajak lagu Rhoma berjudul Akhlak.
Lagu Akhlaq single Rhoma terbaru (November 2019) diubah liriknya. Dalam bahasa Madura dan dibawakan seorang pria.
Yang lebih parah, bahasa Madura itu bukan terjemahan lirik lagu Akhlak, melainkan lirik bernada pelecehan.
“Saya merasa nggak nyaman saja orang dengan seenaknya sendiri merubah syair lagu ciptaan orang lain,” kata Handri Irawan yg juga kolektor piringan hitam Rhoma Irama ini.
Menurut pantauan FORSA Jatim lagu bajakan tersebut beredar melalui WhatsApp di berbagai komunitas di Banyuwangi, Probolinggo dan Surabaya dan bahkan mungkin dengan cepat menyebar kemanamana.
Menurut Handri, kebiasaan merubah lirik itu merebak di daerah Jatim Tapal Kuda. Sering orang mencover lagu yang umumnya sudah terkenal, diganti syair menjadi bahasa Madura. “Entah prosesnya sudah ijin terlebih dahulu atau tidak. Tapi saya yakin tidak mungkin Rhoma mengizinkan”.
Lirik Bahasa Madura, dalam plagiat itu mengupas tentang enaknya dapat berkat (oleh2 berupa makanan) saat menghadiri acara kondangan nikahan, tahlilan, sholawatan, pengajian dan seterusnya.
“Yang pasti untuk lagu Rhoma sangat tidak etis jika dialih bahasakan. Apalagi lagu dakwah dialih bahasakan dengan hal hal yang saya rasa terlalu banyak guyonan,” tambah Handri yg juga penggiat Kelana yang kini bekerja di RS Yasmin Banyuwangi. ***