Ponpes Qur’ani Al Zayadi Solo Gelar Seminar IMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN EKONOMI PESANTREN 

menaramadinah.com

Solo, Kamis 30 Januari 2020

Rapat pemberdayaan ekonomi di Ponpes Qur ani Al Zayadi, Laweyan Solo, Kamis (30-1/20) merupakan salah satu implementasi pencanangan program pemberdayaan ekonomi pesantren.
“Pondok pesantren mempunyai potensi besar dalam mendukung Nawa Cita Presiden dan pembangunan nasional.” Kata Gus Karim dalam sambutan pembukaan pertemuan itu. Gus Karim yang dalam hal ini sebagai tuan rumah juga mengharapkan bahwa pertemuan ini akan menghasilkan rumusan rumusan sesuai amanat presiden karena dalam berbagai kesempatan Presiden dan Wakil Presiden selalu menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi pesantren, kata Gus Karim. Pernyataan Gus Karim dalam sambutannya itu juga dibenarkan oleh pihak pemerintah, terutama dari pihak yang terkait yaitu Kementerian Koordinator Perekonomian, Iskandar Simorangkir  (Deputi Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan) bahwa pencanangan Pemberdayaan Ekonomi pada 3.300 pesantren telah dilakukan di Ponpes KHAS, kempek, Cirebon pada 3019, tahun lalu.

Dan kegiatan hari ini di Ponpes Qur ani Al Zayadi adalah sosialiasi sekaligus penegasan bahwa pemerintah serius menggarap wilayah ekonomi pesantren, kata Iskandar.
“Apabila di Ponpes ini berjalan sesuai yang diharapkan, maka menjadi pembelajaran bagi Ponpes ponpes lainnya di Solo”, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Pakdhe Mamik.

Acara yang berlangsung hikmat dan sukses inibdihadiri oleh perwakilan Setwapres, Kemenko Perekonomian, BUMN, perbankan,  lembaga keuangan non bank, pemerintah daerah, swasta nasional, Seknas BUMP Indonesia, serta perwakilan PCNU/pondok pesantren.

Pakdhe Mamik juga berharap rapat yang diinisiasi oleh Gede Edy Prasetya (Asdep Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Deputi Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian) dapat menghasilkan sesuatu kegiatan yang riil bagi pemberdayaan ekonomi santri dan masyarakat sekitar Ponpes.

Dalam forum diskusi yang dipandu Dr. Erdiriyo dari Kemenko Perekonomian pada pembahasan bersama stakeholder Bi, OJK, BUMN, swasta nasional, bank, LKNB dan lembaga lainnya termasuk fintech, menghasilkan beberapa program konkrit dalam pemberdayaan ekonomi pesantren, yaitu : pendampigan usaha urban farming, edukasi keuangan bagi santri, tabungan santri, program nabung emas clean and gold, pembentukan unit pengelolaan dan penyaluran zakat, pelatihan chef halal, pengembangan kantin santri, pelatihan santri milenial berbasis BUMP, fintech syariah, dan pendampingan pembentukan bank wakaf mikro.

” Semoga sinergi program lintas sektor dalam rangka pemberdayaan ekonomi pesantren dapat membekali para alumni santri dengan skill di bidang ekonomi sehingga menjadi santri yang pandai mengaji dan memiliki jiwa wirausaha.”kata Pakdhe Mamik dalam kata penutupnya.(wawan)

[