By Sam Adiyuda
Satu lagi yang tersisa dari Jelajah Sulawesi Selatan Negeri Berlimpah Berkah.
Kampung Letta’.
Ada apa Kampung Letta’? Dimana itu Letta’?
Tak ada apa apa Kampung Letta. Hanya sebuah kampung biasa. Yang tak biasa adalah tempatnya. Sembunyi diujung jalan dikaki bukit dinaungi gunung dan awan kabut salju sesekali dipagi hari.
Kampung Letta, masuk wilayah Kabupaten Pinrang. Berbatasan dengan pinggirannya Kabupaten Enrekang. Untuk menuju kesana bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua bahkan Rida empat. Dari kota Pinrang menuju arah kita Polmas. Sebelum sampai Polmas, tepatnya di Prapatan Bungi belok kanan sekira 20 Km. Melewati Desa Rajang , ketemu titik desa Maung yang arah kanan. Kampung Letta arah yang lurus dari.Rajang.
Orang Kalimantan dan Malaysia lebih kenal Kampung Letta daripada kota Pinrang.
Kenapa bisa begitu?
Ternyata penduduk Letta dikenal sebagai suku Bugis yang gemar merantau. Banyak yang mengadu nasib di Kalimantan bahkan mukim berkala di Malaysia. Artinya saat tak ada kerjaan di kampung, mereka pergi dan timggal di Malaysia. Ketika musim kerja kebun , mereka tinggal di kampung.
Bahasapun berubah.
Orang Letta aslinya berbahasa Bugis Letta. Namun pengaruh bahasa Melayu saat di Malaysia , membuat mereka berbahasa gado gado. Namanya IndoLetta. Artinya campuran Melayu dan Bugis Letta.
Juli Adi salah satu pendatang yg nikah dengan seorang wanita di kampung Maung ( tetangga kampung Letta , hanya dipisahkan gunung ), menuturkan penduduk Letta paling betah merantau di Malaysia. Mereka bekerja disektor pertanian , jika ada yang pulang kampung pasti balik merantau dengan mengajak satu dua orang saudaranya ke Malaysia.
Kampung Letta yang terpencil, di pedalaman terisolir bukit dan gunung , namun warganya bersemangat tanpa menyerah mencari celah kehidupan ceruk ekonomi di perantauan.
Hasilnya mereka bawa pulang ,buat membangun rumah, membeli perabot an, TV dan Antena Parabola, juga kendaraan roda dua dan empat .
Banyak yang punya mobil sekarang. Hp pun semua punya , dari anak kecil maupun orang tua. Walau kadang sedih, karena sinyal jaringan seluler timbul tenggelam dihalangi gunung perbukitan.
Kampung Letta, sayang belum banyak jurnalis media tv yang menyorotnya, apalagi langka pejabat yang datang langsung kesana.
Padahal Kampung Letta’ sangatlah populer di Kalimantan dan Malaysia.
(MenaraMadinah.Com / Destinasi Wisata)