Gunung Kidul-Sejumlah 24 anak anak yatim korban bencana alam Palu Sigi 2018 akhir lalu kini telah ditampung di pondok pesantren Anshorullah Gunung Kidul dalam rangka menyantuni dan mendidik anak anak korban bencana Sigi untuk mengenal agama Islam.
Berbagai lembaga yang terkait ikut dalam partisipasi pemberangkatan adalah salah satunya Yayasan SUJUD yang berdomisili di Tangerang Banten. Yayasan itu ikut berperan dalam membantu pelaksanaan pemberangkatan dari kampung halamannya di pelosok kab. Sigi sampai tujuan di pondok pesantren Anshorullah gunung Kidul.
“Mereka butuh pendidikan agama yang layak, karena hampir sebagian besar tempat tempat ibadah mereka telah hancur, sehingga warga di sana yang selamat meminta kepada kami untuk sementara bisa mendidik anak anak mereka, terutama pendidikan agama Islam yang menjadi mayoritas penduduk terdampak bencana,” kata ustads Fauzan, pengasuh pondok pesantren Anshorullah.
“Memang ini sudah yang ketiga kalinya pemberangkatan, meskipun anak anak di sana yang masih menunggu pemberangkatan masih banyak, sambil mengumpulkan bantuan dari para donatur untuk biaya pemberangkatan dari sana ke sini,” katanya.
Fauzan juga optimis bahwa sisa anak anak yang rencananya pemberangkatan berikutnya di pertengahan bulan februari dan maret nanti akan terlaksana dengan baik, sampai sampai hari ini dana utk pembelian tiket kapal belum terkumpul semuanya. Artinya masih banyak kekurangan biaya yang mestinya ditanggung. Semua kegiatan ini betul betul swakelola dari pesantren itu sendiri. “Alhamdulillah yayasan Sujud berkenan membantu kami, kalau tidak ada campur tangan Allah mungkin kloter ketiga pemberangkatan bisa tertunda, katanya.
Sementara dari pihak yayasan Sujud ketika dikonfirmasi, membenarnya bahwa yayasannya ikut berperan dalam masalah itu.
“Ini adalah masalah kemanusiaan dan masa depan pendidikan anak, dan terkumpul 35 jt, Alhamdulillah bisa membantu mereka,” kata pak Arif yang dalam hal ini sebagai pengurus yayasan Sujud.(wawan)