Delegasi Nuris Raih Empat Medali Emas Dalam Omnas 9 di Unesa
Para pelajar SMP Nuris Jember dan MTs Unggulan Nuris ini patut berbangga. Sebab, mereka berhasil mengharumkan nama sekolahnya di tingkat Jawa Timur. Mereka membawa pulang banyak prestasi dalam Omnas 9 yang bertempat di Unesa Surabaya akhir Desember 2019 lalu.
Para pelajar yang meraih prestasi itu di antaranya, Fatmiyah Khoirun Nisa, siswi kelas VIII F MTs Unggulan Nuris yang meraih medali emas di bidang matematika. Kemudian, Afkarina Nadifa meraih medali emas di bidang sains.
Selain itu Adnan Purnomo, siswa kelas VIII C meraih Medali Perunggu di bidang sains. Sedangkan pelajar dari lembaga SMP Nuris Jember yang meraih prestasi di antaranya, Sheilla Ramadhania Aulia Putri, siswi kelas IX E meraih emas bidang sains.
Lalu, Nadia Oktarina, siswi kelas VIII E yang juga meraih medali emas bidang sains. Sementara, medali perunggu bidang sains diraih oleh Sinta Afkarina, siswi kelas IX E.
Tak hanya di bidang sains dan matematika, di bidang bahasa Inggris delegasi dari Nuris juga memborong prestasi. Yakni Nabila Krisdayanti, siswi kelas VIII SMP Nuris yang meraih medali perak dan M. Arbabil Khiyar, siswa kelas VIII E yang meraih medali perunggu.
Keberhasilan para pelajar itu merupakan upaya dari dua lembaga itu dalam mengembangkan bakat para pelajarnya. Mereka dilatih dalam wadah ekstrakurikuler Sains dan Bahasa. Kegiatan itu tergabung dalam madrasah sains yang dikembangkan Nuris.
“Total empat Medali Emas, satu Medali Perak, dan tiga Medali Perunggu yang diperoleh,” kata Desy Maya Fitriyah kepala Madrasah Sains. Menurut dia, para pelajar yang meraih juara itu tak pernah lelah dalam belajar mempersiapkan diri mengikuti lomba.
Meskipun liburan, para pelajar itu tak berhenti untuk belajar. Bahkan, ketika sudah sekolah mulai aktif, mereka tetap menyisihkan waktu untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba. “Para juara ini akan mengikuti lomba OMNAS 9 tingkat nasional,” tambahnya.
Prestasi yang diraih oleh dua lembaga ini bukan hal yang baru. Sebab, setiap mengikuti lomba, kerap membawa pulang juara. Mulai dari bidang agama, sains, olimpiade, teknologi dan lainnya.
Seperti pelajar SMP Nuris Jember bernama Sheila Ramadhania Aulia Putri, dia berhasil lolos dalam OSN tingkat nasional. Dia mewakili Provinsi Jawa Timur ke tingkat nasional dalam ajang OSN 2019. Di SMP Nuris Jember, Sheila mendalami fisika di kelas sains. Wadah bagi para pelajar yang ingin menekuni sains. Selama tiga kali dalam seminggu, dia belajar di sana. Selain itu, ia ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler madrasah sains. “Setiap sore belajar fisika lagi,” kata Sheila.
“Kami bangga lembaga di pesantren bisa melahirkan pelajar yang unggul di bidang sains dan bahasa,” tambah Kepala SMP Nuris Gus Rahmatulloh Rijall. Menurut dia, sekolah memberikan fasilitas yang memadai untuk mengembangkan bakat pelajar.
Kelas sains di SMP Nuris Jember merupakan kelas khusus peminatan. Para pelajar yang akan ikut lomba dilatih melalui kelas sains. Hasilnya, mereka kerap membawa juara. “Untuk masuk di kelas sains, mereka diseleksi,” akunya.
Para pelajar dibekali dengan ilmu sains, lanjut dia, sebagai bekal untuk mengenal Tuhan melalui jalan yang berbeda. Tak hanya dengan jalan agama, tetapi juga bisa melalui jalur sains. “Mereka tidak hanya bangga karena menang lomba, tapi juga menemukan karya,” jelasnya.
Dari belajar ilmu sains, para pelajar itu diharapkan bisa menciptakan penemuan-penemuan baru. Dari sana, santri tak hanya menguasai agama, namun juga menjadi ahli dalam bidang ilmu pengetahuan. Para pelajar SMP Nuris dilatih untuk memiliki bakat tertentu. Mereka tak hanya mempelajari ilmu agama dan sains, namun juga bahasa hingga olahraga.
“Kami melatih pelajar disiplin dan berkarakter,” tambahnya. Siswa dididik memahami ilmu agama dan akhlak yang baik. Kemudian, dikuatkan dengan kemampuan ilmu pengetahuan umum. Harapannya, setelah lulus, mereka siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Sementara itu, kepala MTs Unggulan Nuris, Ning Khasanatul Halidiyah menambahkan lembaga yang dipimpinnya memberikan bekal pada santri dengan wawasan yang luas. Tak hanya ilmu agama, namun kemampuan yang sesuai kemajuan zaman yang akan mereka hadapi. “Kami membiasakan santri melakukan penelitian dan eksperimen,” katanya.
Menurut dia, Nuris ingin menjadi pesantren yang siap menjawab tantangan internasional. Sebab, banyak pesantren yang mendirikan lembaga formal. Namun pengembangannya belum maksimal dalam mencetak santri yang inovatif dan siap berkompetisi.
Ponpes Nuris, lanjut dia, menjadi pesantren yang selalu ingin menciptakan perubahan yang lebih baik. Sebab, di tengah era disruption, semua berubah dan berkembang dengan cepat. Nuris menangkap tantangan itu dengan mendidik santri menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan zaman.
Nuris mengembangkan sains untuk pengabdian pada ilmu pengetahuan. Yakni ingin memberikan kontribusi pada pengembangan sains dan kesejahteraan masyarakat dengan cara memberikan solusi yang ilmiah. Mulai dari masalah kesehatan, pangan, teknologi, dan lainnya. (kl)