Trenggalek-menaramadinah.c-Awalnya QLC diundang untuk menyampaikan ide kegiatan di tahun 2020. Sebagaimana selalu diundang setiap ada musyawarah rencana pembangunan tiap tahun, QLC diminta mengusulkan kegiatan-kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mendinamiskan masyarakat sekaligus punya dampak sosial, terutama terkait literasi dan kebudayaan berbasis literasi.
(1) FESTIVAL LITERASI
Maka muncul usulan kegiatan yang salah satunya adalah FESTIVAL LITERASI sebagaimana dilakukan QLC pada tahun 2011 yang terdiri dari kegiatan selama tiga hari terdiri dari:
– Bazar buku
– Pentas sastra
– Lomba menulis
– Pameran lukisan
– Pameran Fotografi
– Musikalisasi Puisi
– Monolog
Acara dilakukan di tempat terbuka, di pelataran (luar) alun-alun sebelah barat. Berangkat dari acara Festival Literasi 2011 yang sudah 9 tahun lalu, maka QLC mengusulkan kembali acara Festival Literasi. Acara tentu akan dikemas agar lebih massif lagi, juga lebih romantis lagi (Cieeeee…….)!
Kegiatan akan dilakukan di Pantai Prigi.
(2) FESTIVAL SAWAH
Usulan kedua adalah Festival Sawah. Ini adalah festival dalam rangka mendekatkan literasi dengan wilayah agraris, para petani, dunia pertanian dengan segala dinamikanya. Membawa event budaya ke daerah perwasahan dan perkampungan tani adalah visi QLC untuk medekatkan Literasi dengan dunia agraris.
Beberapa bentuk kegiatan telah dirancang, beberapa komunikasi dengan pemerintah mulai tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa, membentuk kepanitiaan bersama dengan para pemuda lokal adalah cara memperkenalkan pengorganisiran acara dan visi-misi kebudayaan pada kaum muda di desa.
Menyambungkan IDE dan GAGASAN agar bisa terimplementasi adalah hal yang penting. Bertemunya Literasi yang dianggap elitis dengan ruang agraris yang nyata adalah peristiwa budaya yang tak bisa dianggap enteng. Bertemunya gagasan dengan materi dan sumber daya yang konkrit adalah sebuah peristiwa yang mahal, sebab masih banyak juga kelompok yang ngambeg karena gagasan-gagasan yang dimunculkan tidak diimplementasikan ketika disampaikan.
Sedangkan Festival Sawah ini sendiri adalah mempertemukan antara pengagas IDE dengan kekuatan dan sumber daya aktual yang akan mengeksekusi kegiatan secara bersama. Sebuah perjumpaan sebagai peristiwa kebudayaan, yang menumbuhkan dan mengembangkan ide-ide kreatif yang dibutuhkan di desa-desa.
(3) FESTIVAL PUISI: POHON PUISI DAN KAMPANYE GEMAR MEMBACA BERSAMA GPMB (GERAKAN PEMASYARAKATAN MINAT BACA)
QLC telah mempelopori terbentuknya GPMB di Trenggalek, berhasil merangkul berbagai komunitas literasi di kampus, sekolah, di jalanan, taman bacaan masyarakat untuk bicara agenda Literasi trenggalek. Beberapa pertemuan telah dilakukan, pengurusnya telah dilantik langsung oleh Pengurus GPMB Pusat.
Prinsip penyatuan (front) dan pembangunan jejaring ini merupakan bagian penting dari sebuah gerakan. Mungkin masih ada komunitas yang suka nyinyir terhadap kegiatan komunitas lainnya, tapi QLC berprinsip bahwa agenda penyatuan gerakan literasi harus dibangun, tidak memandang yang lain lebih rendah tapi justru sebagai mitra berkegiatan dan berkreativitas.
Festival Puisi yang akan menjadi kegiatan paling romantis akan ditempatkan di tempat wisata yang banyak dikunjungi, rencananya akan diselenggarakan di Hutan Kota.
Ada kegiatan:
– POHON PUISI
– KAMPANYE BACA
– BAGI DOORPRICE
– BAZAR BUKU
– MUSIK AKUSTIK
– MUSIKALISASI PUISI
– MOBIL BACA
– SARASEHAN dengan Pemateri Penulis dan aktivis Literasi Luar Trenggalek
– Orasi Budaya, salah satunya dari aktivis GPMB Pusat.